Jakarta Dikepung Proyek, 216 Ruas Jalan Dilubangi Jadi Biang Kemacetan

Irsyaad W - Sabtu, 23 Agustus 2025 | 08:05 WIB

Salah satu contoh proyek galian pipa air biang kemacetan di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan (Irsyaad W - )

"Untuk proyek perkeretaapian dan jalan tol akan memberikan nilai tambah bagi transportasi berkelanjutan dan mobilitas warga," tutur Syafrin.

"Sementara pembangunan jaringan perpipaan akan meningkatkan sistem pengelolaan air limbah dan penyediaan air minum yang lebih ramah lingkungan," sambungnya.

Syafrin mengimbau masyarakat untuk beralih ke transportasi umum, di antaranya Transjakarta, MRT, LRT, atau KRL.

Selain itu, warga juga disarankan menggunakan jalur alternatif agar kepadatan di sekitar lokasi proyek bisa berkurang.

Sementara Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta, Ali Lubis, meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menata ulang jadwal proyek pembangunan di Ibu Kota.

Menurut dia, tidak seharusnya ada dua atau bahkan tiga proyek kontruksi dikerjakan bersamaan di satu ruas jalan karena membuat kemacetan semakin parah.

Baca Juga: Bandung Jadi Kota Termacet Nomor Satu di Indonesia, Polisi Ungkap 3 Biang Keroknya

Ardhi Ridwansyah/Kompas.com
Proyek galian lain di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan

Desakan ini muncul setelah Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta mencatat ada 216 ruas jalan dengan panjang 264,58 kilometer yang terdampak pengerjaan konstruksi dan menjadi penyebab kemacetan di Jakarta.

"Jika ada tiga proyek atau galian dalam satu jalan, maka untuk sementara dua proyek atau galian yang lain harus disetop sementara sampai yang satu proyek selesai demi mengurangi dampak macet," kata Ali, (22/8/25) mengutip Kompas.com.

Ali menegaskan, proyek pembangunan memang penting untuk perbaikan kota.

Namun, pelaksanaannya harus disertai perencanaan yang matang agar tidak merugikan warga.

Ali juga meminta Pemprov DKI turun tangan langsung untuk mengecek sejauh mana pengerjaan proyek di lapangan.

Jika ditemukan adanya keterlambatan atau pekerjaan yang tidak sesuai target, pemerintah diminta tidak ragu menegur kontraktor agar penyelesaian proyek bisa lebih cepat dan tidak semakin memperparah kemacetan.

"Pemprov jakarta harus mengambil langkah tegas untuk menegur pihak ketiga atau yang mengerjakan proyek atau galian tersebut jika memang dalam pekerjaannya terkesan lambat atau bagaimana sehingga menimbulkan macet," ungkap Ali.