Tingkah Orang Cari Makan, Nekat Palak Truk Boks Rp 100 Ribu dengan Kedok Ini di Tanah Abang

Irsyaad W - Kamis, 31 Juli 2025 | 11:00 WIB

Sopir truk boks yang videokan ketika dipalak preman berkedok pengawalan di wilayah Tanah Abang, Jakarta Pusat (Irsyaad W - )

GridOto.com - Tingkah orang cari makan di Indonesia ini beragam.

Mulai kerja kantoran sampai ada yang terpaksa jadi preman di jalan.

Contohnya peristiwa yang dialami sopir truk boks yang kena palak Rp 100.000 dengan kedok pengawalan di Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Diketahui, sopir truk boks yang jadi korban pemalakan yaitu Badrun (43).

Ia mengatakan, peristiwa itu terjadi di Jl Kebon Melati I No. 5, Tanah Abang, Jakarta Pusat, (29/7/25).

Video tersebut pertama kali diunggah oleh akun Instagram @anakesapa, kemudian dibagikan ulang oleh akun @jakartapusat.info.

Dalam rekaman video, tampak Badrun dan rekannya dihentikan oleh seorang pria berbaju biru dan mengenakan topi.

Mereka diminta membayar uang senilai Rp 100 ribu.

"Bos, kita ini ada kawalan. Nih buktinya si abang ini," ujar Badrun sambil merekam pria bertopi yang berdiri di samping truk.

Baca Juga: Polisi Mental Preman, Terekam Diduga Palak Pengendara Motor Rp 100 Ribu di Medan

Pria tersebut kemudian menanggapi dengan santai.

"Struk kwitansinya ada, bos. Seratus ribu."

Dalam video itu, Badrun akhirnya menyerahkan uang yang diminta.

"Udah ya, kita aman," ujarnya menutup percakapan.

Melansir Kompas.com, Badrun mengaku saat itu sedang mengirim barang ke sebuah ekspedisi lintas Jawa–Sumatra.

Ia mengaku baru pertama kali melewati kawasan Tanah Abang.

"Saya belum tahu persis titik lokasinya, jadi saya nanya orang sekitar. Terus dikasih arah ke pertigaan, ternyata ada kelompok preman," katanya saat dihubungi, (30/7/25).

Setibanya di lokasi, truknya langsung dihentikan. Badrun kemudian diminta membayar uang sebesar Rp 100 ribu sebagai 'biaya pengawalan'.

"Katanya satu titik Rp 20 ribu mereka pegang lima titik, jadi totalnya Rp 100 ribu," jelas dia.

Baca Juga: Ngaku Karang Taruna, Preman di Subang Raup Rp 30 Juta/Bulan Hasil Peras Sopir Truk

Badrun mengaku tak bisa menolak permintaan tersebut karena situasi tidak memungkinkan untuk melakukan perlawanan.

Ia juga menunjukkan bukti kwitansi pembayaran yang mencantumkan nomor polisi kendaraan E 9391 TA, nama penerima Doni, dan nominal Rp 100 ribu.

Setelah kejadian itu, Badrun sempat bertemu petugas Dinas Perhubungan (Dishub) di lokasi berbeda.

Ia menegaskan, insiden tersebut tidak berkaitan dengan pemalakan.

"Bukan dipalak. Kata petugas Dishub, posisi mobil saya menghalangi kendaraan lain. Mereka cuma minta surat-surat kendaraan, dan saya juga sempat minta bantuan ke petugas itu," ujar Badrun.

Menurut Badrun, tidak ada permintaan uang atau tindakan intimidatif dari pihak Dishub.

Sementara itu, Kapolsek Tanah Abang, Kompol Haris Akhmad Basuki mengonfirmasi polisi telah menerima laporan terkait pemalakan yang dialami Badrun.

"Pelaku dalam pengejaran polisi," kata Haris saat dikonfirmasi, (30/7/25).