Beda Perlakuan, EVSafe Indonesia Ungkap Beberapa Sebab Mobil Listrik Mogok dan Penanganannya

Irsyaad W - Sabtu, 19 Juli 2025 | 10:57 WIB

EV Breakdown Workshop by EVSafe Indonesia di i-CELL, Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Depok, (15/7/25) (Irsyaad W - )

Update software secara rutin menjadi salah satu kunci untuk mencegah masalah ini.

Tak kalah penting adalah perawatan ban dan suspensi.

Beban baterai membuat EV lebih berat, sementara torsi instan motor listrik mempercepat keausan ban.

Baca Juga: Ini Alasan Fast Charging, Bikin Performa Baterai Mobil Listrik Menurun

Statistik menunjukkan masalah ban pada EV 20% lebih sering dibanding mobil konvensional.

Faktor lingkungan juga tak kalah unik, kabel yang digerogoti tikus masih menjadi penyebab mogok yang sering ditemui, mengingat beberapa kabel EV masih menggunakan bahan berbasis organik yang menarik bagi hewan pengerat.

Selain itu, cara penanganan darurat EV juga berbeda dari mobil konvensional.

Mobil listrik tidak boleh diderek sembarangan karena pengereman regeneratif bisa rusak.

Pilihan yang aman adalah menggunakan flatbed atau dolly.

Sedangkan untuk jump start, hanya boleh dilakukan dari mobil berbahan bakar ke EV, bukan sebaliknya.

Pesan penting dari workshop ini, kenali karakteristik EV bukan hanya membantu mencegah mogok, tetapi juga memastikan keselamatan saat menghadapi situasi darurat.