Menariknya, Green Coke juga dimanfaatkan dalam pembuatan Anoda Grafit Artifisial, komponen penting untuk baterai kendaraan listrik. Dengan begitu, peran Green Coke semakin relevan dalam mendukung pengembangan teknologi rendah karbon.
Tak hanya fungsional, Green Coke yang diproduksi oleh KPI juga memiliki spesifikasi unggul, yaitu kadar sulfur rendah sebesar 0,5 persen (Low Sulphur) dan kadar abu (ash content) hanya 0,1 persen. Nilai kalorinya pun tinggi, mencapai sekitar 7500–8500 kalori per kg.
Muttaqin menyebutkan bahwa karakteristik ini membuat Green Coke lebih ramah lingkungan karena menghasilkan emisi gas rumah kaca yang lebih rendah saat dibakar.
"Dengan kandungan sulfur yang lebih rendah, Green Coke berkontribusi pada kualitas udara yang lebih baik dan dampak lingkungan yang lebih rendah," tutupnya.
Baca Juga: Sedikit yang Paham, Ini Arti Kode 31, 33 dan 34 di SPBU Pertamina
KPI sendiri merupakan anak perusahaan Pertamina yang menjalankan bisnis utama pengolahan minyak dan petrokimia berbasis prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance).
Perusahaan ini juga telah terdaftar dalam United Nations Global Compact (UNGC) dan berkomitmen pada Sepuluh Prinsip Universal dalam strategi operasionalnya.