Maklum, di tahun 90an yang identik sebagai sedan standar yang kencang itu Mitsubishi dan Mazda.
Apalagi hadirnya Lantis pada waktu itu bikin pasar sedan kelas menengah (1.500-1.800 cc) di Indonesia makin ramai, maklum ada produk Korea, Hyundai
juga resmi diluncurkan tiga hari sebelumnya.
Baca Juga: Tiga Cara Mudah Isi Baterai Mazda CX-80 PHEV, Nomor 2 Pencet Tombol
Nah, Mazda Lantis ini mengandalkan mesin bensin 4-silinder 1.800 cc DOHC yang mampu menghasilkan tenaga 140 dk.
Ini menjadi modalnya melawan Opel Optima, Mistubishi Lancer, Honda Civic, dan bahkan Ford Laser Ghia yang merupakan saudara sebapaknya.
Selain mengandalkan mesin, Mazda 323 Lantis menawarkan interior yang lebih lega.
Sedangkan dasbornya sendiri, desainnya sama dengan tren merek yang sudah lebih dulu masuk bursa, yaitu model bulat.
Bodi Lantis ini tidak berbeda dengan Ford Laser Ghia yang menonjol dengan lekukan bulat.
Baca Juga: Jangan Dibalap, Sekencang Ini Catatan Akselerasi Mazda CX-80 PHEV
Perbedaannya pada gril dan bumper depan serta lampu-lampu belakang.
Pasar Indonesia, cuma kebagian model sedan dan transmisi manual 5-speed.
Harganya Rp 78 juta on-the road DKI Jakarta dengan target penjualan 1.500 unit setahun.
Siapa yang masih merawat mobil ini?