Lebih lanjut dijelaskan, faktor yang berkontribusi terhadap kematian dan cedera berat adalah karena truk trailer sudah sulit dikendalikan.
Diperlukan waktu dan lintasan yang panjang untuk mengembalikan posisi simetris antara traktor dan trailer, atau untuk mengoreksi jackknifing.
Sebagai tindak lanjut atas hasil investigasi ini, KNKT telah mengeluarkan sejumlah rekomendasi keselamatan kepada berbagai pihak terkait, yakni :
1. Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan
Direkomendasikan mengevaluasi aturan soal jalur penghentian darurat, termasuk desain dan aksesibilitasnya bagi kendaraan berat.
KNKT turut merekomendasikan agar tidak ada pemasangan speed trap atau marka kejut pada jalan menurun dan berbelok, karena dapat mempengaruhi stabilitas kendaraan berat yang melintas dengan kecepatan tinggi.
Pemasangan rambu lalu lintas juga perlu ditinjau kembali untuk menghindari tumpukan informasi yang membingungkan pengemudi, terutama di jalur dengan tingkat kecelakaan tinggi.
Baca Juga: Ditunggu Banyak Orang, Ini Pengakuan Rouf Sopir Truk Trailer Biang Laka KM 92 Tol Cipularang
2. Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum
KNKT meminta peninjauan kembali desain drainase di ruas jalan tol yang memiliki turunan panjang guna mencegah akumulasi genangan air.