GridOto.com - Anti wheelie menjadi salah satu teknologi yang sukses dikembangkan di MotoGP dalam beberapa tahun terakhir.
Motor MotoGP zaman sekarang bisa dikatakan sudah jauh lebih sulit untuk wheelie jika dibandingkan sedekade silam.
Teknologi anti wheelie MotoGP menggunakan beberapa kombinasi sistem, awalnya hanya menggunakan winglet untuk meningkatkan downforce.
Setelah itu berkembang ke sistem elektronik dengan sensor yang secara otomatis mengurangi tenaga mesin saat mendeteksi wheelie.
Kemudian didukung dengan penggunaan holeshot device, yang membuat suspensi depan turun sehingga mengurangi potensi wheelie saat motor berakselerasi.
Namun tetap saja ada kalanya sistem yang sudah canggih tampil kurang maksimal, sehingga membuat pembalap kesulitan melakukan start yang cepat.
Nah solusi unik sudah dikembangkan pabrikan motor asal Taiwan, Kymco, yang memiliki teknologi anti wheelie miliknya sendiri motor balap listriknya, Kymco Super Nex.
Jangan salah fokus dengan lubang-lubang berbentuk heksagon atau segienam yang ada di bagian fairing samping Kymco Super Nex tersebut.
Baca Juga: Luca Marini Cobain Helm Baru AGV, Unik Banget Sekarang Ada Wingletnya
Lubang itu berfungsi untuk mendinginkan baterai, namun perangkat anti wheelie yang dimaksud adalah winglet seperti yang ada di MotoGP.
Bedanya adalah jika motor MotoGP menggunakan winglet yang pasif atau diam, Kymco Super Nex memakai winglet depan yang bisa bergerak secara otomatis.
Jadi winglet ini bisa bergerak mencongak ke atas ataupun menunduk ke bawah sesuai dengan kondisi atau posisi motor.
Ada sensor yang akan mendeteksi potensi wheelie dari motor, kemudian memutar posisi winglet tersebut untuk menghalau maupun mengurangi wheelie.
Ketika wheelie sensor akan mendeteksi roda depan naik, maka sistem akan memberi tahu ke winglet untuk meningkatkan sudut kemiringannya.
Jika roda terus naik, maka kemiringan winglet akan semakin naik lagi dan kemudian turun jika wheelie sudah mulai teratasi.
Sistem ini sudah diperkenalkan ini sejak 2022 di Super Nex, namun masih belum mereka produksi secara massal.
Kalau diterapkan di MotoGP, menarik juga nih namun tentu harus memperhatikan dampaknya juga secara lebih luas.