Santri Ponpes Diculik Tujuh Bandit, Tubuh Diseret dan Disekap Dalam Toyota Avanza

Irsyaad W - Kamis, 24 April 2025 | 13:05 WIB

(Kiri) Santri Ponpes Metal Pasuruan Muhammad Sulaiman bersama Polisi setelah diselamatkan dari penculik dan (kanan) empat tersangka penculikan (Irsyaad W - )

GridOto.com - Seorang santri Pondok Pesantren (Ponpes) Metal, Rejoso, Pasuruan, Jawa Timur menjadi korban penculikan.

Muhammad Sulaiman (18) yang akhirnya berhasil diselamatkan dari tujuh bandit yang menculiknya.

Termasuk, Polisi telah meringkus tujuh bandit tersebut, berikut dengan mobil Toyota Avanza yang digunakan tersangka.

Para tersangka diringkus tim gabungan dari Polres Pasuruan Kota kurang dari 10 jam di tol Kebomas, Gresik, (22/4/25) pagi.

Sulaiman menceritakan detik-detik tubuhnya diseret dan disekap dalam mobil para pelaku.

Aksi penculikan dilakukan di depan toko Hamdalah di Jalan Raya Pantura, Desa Rejoso Lor, Kecamatan Rejoso, (21/4/25) malam.

Aksi tersebut sempat terekam CCTV dan beredar luas di media sosial.

Baca Juga: Kronologi Penculikan di Antapani Bandung, Turun Dari BR-V Diseret Masuk Identik Xenia Tanpa Pelat

Luhur Pambudi/TribunJatim.com
Petugas gabungan Polres Pasuruan Kota berhasil meringkus para tersangka penculikan santri Pondok Pesantren Metal di tol Kebomas, Gresik

Korban mengaku sempat mendapatkan penyiksaan karena terdapat luka lebam di bagian hidung.

Pengakuan korban tersebut disampaikan langsung saat proses evakuasi usai penangkapan para pelaku penculikan.

Dalam video, korban menunjukkan luka lebam di bagian hidung selama penyekapan di mobil para pelaku.

Kapolres Pasuruan Kota, AKBP Davis Busin Siswara menjelakan usai penangkapan para pelaku, korban langsung mendapatkan penanganan khusus.

Termasuk pendampingan kesehatan jasmani dan kondisi psikologis korban.

"Dokter kesehatan sudah memeriksa kesehatan korban untuk memastikan bahwa kesehatan keadaan korban. Baik secara fisik maupun psikologisnya," ujar Davis menukil Kompas.com.

Setelah dilakukan pemeriksaan, Davis juga menyampaikan kepada pengasuh pondok pesantren Metal, KH Nurkholis melalui video call.

Baca Juga: Tiga Polisi Diduga Gadungan Gagal Culik Wanita, Beraksi Pakai Toyota Rush Berpelat Nomor Palsu

Ia juga memberikan kesempatan pada korban untuk mengobrol langsung melalui handphonenya.

"Alhamdulillah kiai, para pelaku sudah kami amankan. Untuk santrinya pak kiai juga dalam keadaan sehat. Ini sudah diperiksa oleh dokter," ujar Davis kepada Nurkholis.

Dalam perbincangan itu, pihak Ponpes Metal juga menyampaikan terima kasih atas kerja keras pihak kepolisian.

"Mohon maaf, baru besok saya balik ke pondok. Saya tunggu hasil penyidikan lebih lanjut," kata Nurkholis melalui sambungan telepon.

Lebih lanjut, Satreskrim Polres Pasuruan Kota telah menetapkan empat tersangka

Berikut adalah identitas dan peran masing-masing tersangka dalam aksi penculikan tersebut.

1. S (25), warga Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan dan Kelurahan Bendul Merisi, Kecamatan Wonocolo, Kota Surabaya.

Ia berperan sebagai pelaku yang mengekskusi korban dengan cara membekapnya menggunakan sarung.

Baca Juga: Petaka Awal Bulan Puasa, Satu Dari Sembilan Santri Penumpang Toyota Calya Dibungkus Kain Kafan

2. AE (34), warga Dusun Babat, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan, berperan sebagai sopir sekaligus pemilik softgun yang digunakan dalam penculikan.

3. P (60), warga Kelurahan Mojo Kidul, Kecamatan Gubeng, Kota Surabaya, bertugas mengekskusi korban bersama S.

4. MHR (33), warga Kelurahan Kedungdoro, Kecamatan Tegalsari, Kota Surabaya, juga turut mengekskusi korban ke dalam mobil.

"Penetapan empat tersangka tersebut dilakukan setelah melakukan gelar perkara. Kini semuanya ditahan di ruang tahanan Polres Pasuruan Kota," ujar Kasatreskrim Polres Pasuruan Kota, Iptu Choirul Mustofa dikutip dari Kompas.com.

Sementara itu, tiga orang yang sebelumnya diamankan dalam pengejaran kini dilimpahkan ke Satuan Unit Reskrim Narkoba, karena hasil tes urine menunjukkan bahwa mereka positif mengkonsumsi narkoba jenis sabu.

"Tiga orang yang berstatus saksi dan positif mengkonsumsi narkoba sekarang ditangani oleh Satnarkoba," tambahnya.

Dari hasil pemeriksaan, tersangka AE, pemilik softgun, sempat mengancam nyawa korban dengan menodongkan senjata ke kepala saat membawa kabur dari lokasi penculikan.

MHR juga mengakui melakukan tindak kekerasan dengan memukul wajah korban.

"Informasi lebih perinci akan disampaikan pada rilis besok, (24/4/25)," tandas Choirul.