GridOto.com - Salah satu momen menarik pada pembukaan Global Hyrdogen Ecosystem Summit & Exhibition 2025 adalah Menteri ESDM RI, Bahlil Lahadalia, menjajal Toyota Crown.
Usai melakukan test drive di kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Bahlil mengaku Toyota Crown tersebut sangat nyaman dikendarai.
“Mobilnya, stabilizer-nya ya. Bagus sekali,” ucap Bahlil, Selasa (15/4/2025).
Ia menambahkan, Toyota Crown berteknologi fuel-cell hydrogen ini punya stabilitas yang baik.
“Biasanya kalau mobilnya yang body-nya gak pas itu, kalau lompat goyang. Ini nggak. Ini top, bagus," tukasnya.
Saat ditanya apakah Ia ingin membeli sedan berteknologi fuel cell hydrogen tersebut, Bahlil berkelakar gajinya tidak cukup untuk memboyongnya.
"Gaji gue nggak cukup bos, harus cicil. Terkecuali ambil uang tabungan," kata Bahlil kepada awak media.
Adapun jika melirik Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2000, gaji pokok menteri adalah Rp 5.040.000 per bulan.
Meski begitu, menteri seperti Bahlil berhak mendapatkan beberapa tunjangan seperti yang tertuang pada PP 50 Tahun 1980 Pasal 3 Ayat 1.
Baca Juga: Momen Bahlil Lahadalia Jajal Toyota Crown Hydrogen Fuel-Cell, Bodi Enggak Goyang
"Selain dari pada gaji pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, kepada Menteri Negara diberikan: a. tunjangan jabatan; b. tunjangan yang berlaku bagi Pegawai Negeri Sipil; c. tunjangan lain berdasarkan peraturan perundang-undangan," tulis pasal tersebut.
Sebagain informasi, secara spesifikasi Toyota Crown mengusung platform TNGA-L.
Pemakaian platform TNGA-L ini memungkinkan Toyota untuk mewujudkan Crown Sedan dengan teknologi hidrogen.
Toyota Crown Sedan menjadi model sedan kedua Toyota yang memakai teknologi fuel cell hidrogen setelah Mirai.
Seperti Mirai, Crown Sedan memiliki fuel cell hidrogen bertenaga 128 kW atau 171 dk sebagai generator listrik.
Listrik dari fuel cell tersebut disalurkan ke baterai Lithium-ion berkapasitas 4 Ah sebelum ke motor listrik penggerak roda belakang bertenaga 134 kW atau 180 dk dan bertorsi 300 Nm.
Mengutip berbagai sumber, di negara asalnya, Jepang, Toyota Crown Fuel Cell Hydrogen dibanderol 8,3 juta Yen atau setara Rp 974 juta.
Jika masuk ke Indonesia, harganya pasti lebih mahal karena ada biaya impor, pajak, dan lain sebagainya.
Toyota Crown yang dipakai Bahlil ini merupakan satu-satunya unit yang ada di Tanah Air, diimpor secara utuh untuk kebutuhan Toyota Indonesia.
"Diimpor hanya satu, untuk study car saja," kata Nandi Julyanto, Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN).