Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Global Hydrogen Ecosystem Summit & Exhibition 2025 Resmi Dibuka, Indonesia Siap Sambut Teknologi Hidrogen

Naufal Shafly - Selasa, 15 April 2025 | 17:00 WIB
Seremoni peresmian Global Hydrogen Ecosystem Summit & Exhibition 2025.
Naufal/GridOto.com
Seremoni peresmian Global Hydrogen Ecosystem Summit & Exhibition 2025.

GridOto.com - Ajang Global Hydrogen Ecosystem Summit & Exhibition 2025 (GHES) resmi dibuka, Selasa (15/4/2025).

Event yang mempertemukan para stakeholder terkait dengan teknologi hidrogen ini dihelat pada Selasa-Kamis, 15-17 April 2025.

Adapun GHES dibuka langsung oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia.

Ajang ini juga sekaligus dijadikan sebagai peresmian peta jalan hidrogen dan amonia di Tanah Air.

Peta jalan ini nantinya berfungsi sebagai landasan komprehensif terkait pengembangan hidrogen sebagai sumber energi baru terbarukan (EBT).

“Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, saya membuka secara resmi acara Global Hydrogen Summit 2025 pada Selasa, 15 April 2025,” ucap Bahlil.

Politisi partai Golkar ini menyampaikan, pengembangan hidrogen selaras dengan visi Presiden Prabowo Subianto, khususnya terkait kedaulatan dan swasembada energi.

Adapun pengembangan hidrogen dapat ditempuh melalui program hilirisasi yang kini diusung oleh pemerintah.

“Bahan-bahan hidrogen ini kita punya tiga, batu bara, gas dan air,” kata dia.

Baca Juga: Toyota Crown Estate PHEV Bisa Jalan Sampai Sirkuit Ini Gak Pake Bensin

Ia juga menyoroti posisi Indonesia sebagai pemilik cadangan batu bara terbesar keenam di dunia, serta cadangan gas yang cukup besar.

Dalam sepuluh tahun ke depan, produksi gas Indonesia direncanakan naik dua kali lipat apabila dibandingkan dengan saat ini.

“Saya akan mendorong untuk sumur-sumur gas baru akan lebih diprioritaskan kepada market dalam negeri dan hilirisasi, termasuk hidrogen,” ucapnya.

Selain itu, lanjut dia, Indonesia sebagai negara kepulauan juga memiliki sumber air yang cukup untuk mengembangkan hidrogen.

Bahlil menyampaikan bahwa pemanfaatan hidrogen dapat turut mendukung industri strategis nasional, salah satunya di sektor otomotif.

Hanya saja, saat ini teknologi hidrogen masih relatif baru sehingga dari sisi harga masih mahal.

"Kalau dibandingkan dengan EV (electric vehicle), biayanya masih mahal. Tapi seiring waktu bisa lebih murah, kita harus memulainya," tutur Bahlil.

Sementara, Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi, menyampaikan bahwa Global Hydrogen Ecosystem Summit & Exhibition 2025 memiliki peserta lebih dari 2.500 orang.

Sebanyak 10 negara terlibat dalam pameran tersebut, dengan peserta lebih dari 23 peserta.

Baca Juga: Enaknya Toyota Crown Estate, Jalan Mudik Bisa Angkut Banyak Barang

Dalam pelaksanaan Global Hydrogen Ecosystem Summit & Exhibition 2025, pengunjung dapat mencoba berbagai kendaraan hidrogen, seperti Toyota Crown, Toyota Mirai generasi ke-2, Hyundai Nexo, golf car, forklift, motor fuel-cell, hingga drone.

“Kami berharap dalam 3 hari ke depan bisa mendapatkan pengunjung lebih dari 10 ribu,” kata Eniya.

Editor : Dida Argadea

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa