GridOto.com - Jelang MotoGP Qatar 2025 akhir pekan ini, Marc Marquez akhirnya buka suara soal insiden start yang terjadi di MotoGP Amerika 2025 dua pekan lalu.
Kala itu Marc Marquez jadi provokator dengan berlari ke garasi untuk ganti motor, membuat beberapa pembalap mengikutinya sehingga start balapan MotoGP Amerika 2025 ditunda.
Banyak yang menilai Marquez harusnya diganjar penalti, sesuai dengan aturan yang berlaku untuk pembalap yang melakukan pergantian motor di dalam periode tertentu.
Terutama dari tim dan pembalap yang dirugikan, yakni mereka yang tidak ikut berganti motor karena sudah memakai ban slick sebelum balapan dimulai.
Marquez sendiri menolak untuk disalahkan, karena sebagai pembalap dirinya hanya memainkan perannya memakai strategi sesuai kebutuhannya.
"Strateginya tepat. Yang paling tepat juga memakai ban slick sejak awal, tapi sebagaimana kita lihat saat sighting lap, situasinya kritis sekali," kata Marc.
"Itulah saat improvisasi dimulai, dan setiap pembalap punya strateginya masing-masing," jelasnya," dilansir GridOto.com dari Paddock-GP.
Baca Juga: Rahasia Save Marc Marquez, Begini Caranya Bangkitkan Motor dari Posisi Jatuh
Marquez mengaku tidak mengira situasinya akan sebesar ini, terutama karena publikasi berlebihan di media sosial soal strateginya tersebut.
"Mereka punya mic untuk merekam semua. Setiap pembalap punya strateginya. Saat itu kupikir itu adalah keputusan terbaik, setelah kesalahan tetap memakai ban basah saat formation lap," lanjutnya.
"Kemudian skandal dan media sosial hadir untuk ikut bermain," jelas juara dunia delapan kali tersebut.
Selain itu menurut pembalap 32 tahun itu, perubahan aturan itu sangat wajar dilakukan karena setiap aturan memang memiliki celah.
Terutama jika terjadi situasi atau kondisi baru, yang bahkan tidak bisa diatur oleh aturan yang telah dibuat.
"Bukan pertama kali mereka mengubah aturan karena aku atau karena aku membuat situasi berbeda. Situasi inilah yang harus diadaptasi MotoGP," ungkap Marquez.
Pembalap pun juga demikian, harus tahu cara berimprovisasi dengan situasi beragam karena semua selalu berkembang.
"Dan tak peduli seberapa siap dirimu, kita ini di kompetisi. Ada momen yang harus menghadirkan improvisasi tak terduga, itu terjadi dan kau harus percaya instingmu," jelasnya.
"Aku yang pertama meninggalkan grid, aku sudah memperkirakan beberapa akan ikut denganku, tapi aku tak terlalu banyak berpikir, yang mana itu membuat kekacauan dan red flag," tegasnya.