Kode Sein Jadi Tanda Sopir Bus Berhati Malaikat, Ini Artinya

Naufal Shafly - Senin, 31 Maret 2025 | 11:32 WIB

Ilustrasi sleeper bus PO Sahaalah Jakarta-Semarang-Jepara (Naufal Shafly - )

GridOto.com - Bus merupakan salah satu moda transportasi umum yang banyak dipakai masyarakat untuk mudik Lebaran.

Oleh sebab itu, saat mudik Lebaran sobat pasti sering menjumpai bus di jalan menuju kampung halaman.

Nah kalau sobat sedang mengemudi di sekitar bus, coba deh perhatiin, sopir bus sering kali memainkan lampu sein saat berjalan.

Buat yang belum paham, permainan lampu sein itu merupakan kode dari sopir bus ke pengguna jalan di sekitarnya.

Lantas, apa sih maksud dari kode tersebut?

Menurut Dedy, sopir bus Pariwisata Bee Buzz, kode sein ini biasanya digunakan saat bus mau mendahului kendaraan di depannya.

Jika sopir memberikan lampu sein kanan, itu tandanya kendaraan di belakang bus tersebut boleh membuntuti untuk ikut menyalip.

"Kalau kita di jalan tol atau jalan biasa, nyalipnya sein kanan terus itu silahkan ikut (mengekor)," ucap Dedy saat ditemui beberapa waktu lalu.

Sebaliknya, jika sopir bus yang sedang menyalip tiba-tiba memberikan sein kiri, pengguna jalan di belakang jangan ikut mengekor.

Baca Juga: Raja Tega, Sopir Bus Bikin Ibu dan Anak Turun di Jalan Tol Palikanci Cuma Perkara Ini

Alasannya karena biasanya ruang di depan terlalu sempit, atau dari arah berlawanan sedang ramai.

"Kalau pas tengah-tengah nyalip, bodi belum lewat tapi seinnya udah pindah ke kiri, itu jangan diikuti. Tandanya kendaraan di depan lebih pelan," timpal Fariz yang juga merupakan sopir bus pariwisata.

Selain sein kiri, ada juga sebagian sopir bus yang memberikan kode bahaya dengan memasang lampu hazard saat sedang menyalip.

"Biasanya kalau saya nih, kalau (posisinya) nanggung itu enggak masang lampu sein kiri terus atau sein kanan terus. Kami pasang lampu bahaya (hazard), biar yang di belakang  enggak ikut (mengekor)," terang Dedy lagi.

Hanya saja, ternyata kode-kode dari sopir bus tersebut hanya berlaku di Pulau Jawa.

Untuk Pulau Sumatera, kode sein yang diberikan memiliki perbedaan.

"Di Sumatera malah kebalikannya. Kalau kita nyalip dari kanan terus kasih sein kiri, itu berarti aman (diikuti pengguna jalan di belakang bus)," ucap Dedy.

"Jadi kalau ada bus nyalip ke kanan lalu pasang seinnya kanan, itu berarti enggak aman untuk diikuti. Kebalikannya dari kode sein di Jawa," lanjutnya.

Ia mengatakan, kode sein ini bukan hanya dipakai oleh sopir bus, melainkan juga digunakan sopir truk dan beberapa kendaraan besar lainnya.

Jadi sekarang sudah paham ya sob, maksud dari lampu sein yang sering dipakai sopir bus saat berada di jalan.