Enggak Mengubah Oktan, Ini Manfaat Aditif yang Ada di Bensin

Wisnu Andebar - Senin, 10 Maret 2025 | 18:05 WIB

Ilustrasi pengisian BBM jenis Pertamax dari Pertamina (Wisnu Andebar - )

GridOto.com - Pada Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dijual untuk kendaraan terdapat campuran zat aditif di dalamnya.

Kandungan zat aditif pada Bahan Bakar Minyak (BBM) rupanya memiliki peran penting untuk menjaga performa mesin kendaraan namun tidak mengubah nilai oktan.

Seperti yang dijelaskan oleh pelaksana tugas harian (PTH) Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra.

"Setiap produk mempunyai formula yang menjadi keunggulan masing-masing merek," buka Mars Ega dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VII DPR RI dikutip dari YouTube Kompas.com, Senin (10/3/2025).

Zat aditif yang dicampur ke bahan bakar disebut memiliki kemampuan untuk membersihkan endapan kotoran pada mesin, sehingga lebih awet.

Formula ini juga diklaim mampu melindungi mesin dari karat dan meningkatkan efisiensi penggunaan bahan bakar.

"Jadi penambahan aditif ini bertujuan agar ada value atau benefit dari sisi performa, dibandingkan produk lain," paparnya.

Ega melanjutkan, secara proses penambahan aditif dilakukan di terminal-terminal milik Pertamina Patra Niaga, sebelum sampai ke SPBU.

Termasuk penambahan warna juga dilakukan di tempat yang sama.

Baca Juga: Enggak Langsung Jadi, Begini Proses Membuat BBM di Kilang

Pasalnya, pada saat BBM dikirim dari kilang Pertamina maupun yang impor, sifatnya masih base fuel.

Artinya bahan bakar belum ada kandungan aditif ketika sampai di terminal Pertamina Patra Niaga.

"Jadi Pertamina Patra Niaga itu hanya mengelola dari terminal sampai ke SPBU. Kami menerima di terminal itu sudah dalam bentuk RON 90 ataupun RON 92 dan tidak ada proses mengubah oktan," jelas Mars Ega.

Ia menyampaikan, proses mencampur atau blending ini adalah proses yang umum dalam produksi bahan bakar.

"Karena minyak ini bahan yang bersifat cair, jadi memang pasti akan ada proses blending," katanya.

Ia memastikan, bahwa bahan bakar Pertamina sudah sesuai spesifikasi karena setiap prosesnya melalui pengawasan yang ketat.

"Mulai dari kami menerima, baik dari dalam negeri maupun yang impor kami cek di laboratorium. Jadi pengecekannya before loading, after loading dan before discharge sebelum kami bongkar," terangnya.

"Setelah kami terima di terminal, juga melakukan rutin pengujian kualitas produk dan terus kami jaga sampai dengan ke SPBU," pungkas Mars Ega.