Sosok Ini Usul Mudik Motor Gratis Dihapus Saja, Alasan Boleh Dipertimbangkan

Irsyaad W - Rabu, 26 Februari 2025 | 11:30 WIB

Setelah dua tahun absen karena pandemi Covid-19, Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) membuka pendaftaran mudik motor gratis (Motis). (Irsyaad W - )

GridOto.com - Ada usulan agar program mudik motor gratis yang selama ini dijalankan dihapus saja.

Diketahui, mudik motor gratis ini sudah diselenggarakan sejak 2014 dan masih berlangsung setiap mudik Lebaran.

Namun Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Djoko Setijowarno mengusulkan agar program tersebut dihapus.

Alasan yang dilontarkan Djoko boleh dipertimbangkan, menurutnya kapasitas program mudik motor gratis kurang dari 1 persen dari total pemudik motor, sehingga tidak berpengaruh terhadap upaya mengurangi pemudik motor.

Dosen Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata ini menyarankan agar pemerintah lebih bijak dan baik dengan menambah kapasitas angkut bus dan KA gratis, ketimbangkan terus membuka mudik motor gratis.

"Setiap tahun dilajukan perhitungan proyeksi pemudik tahun lebaran berdasar survei yang dilakukan Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan. Pilihan menggunakan motor menduduki peringkat kedua setelah mobil pribadi," kata Djoko dalam keterangannya, (23/2/25) disitat dari Kompas.com.

Menurutnya, pada tahun 2022, jumlah pemudik berdasarkan jenis moda, sepeda motor 14,9 juta orang (18,7 persen).

Baca Juga: Tahun 2025 Prediksi Pemudik 100 Juta Orang, Hindari Mudik di Tanggal Ini

Tahun 2023, sebanyak 25,13 juta orang (20,30 persen).

Tahun 2024, pilihan menggunakan motor menduduki peringkat keempat, yakni 31,12 juta orang (16,07 persen).

Masyarakat sudah cenderung transportasi umum, yaitu kereta antar kota dan bus antar kota.

Merujuk data kuota mudik gratis dari Kementerian Perhubungan tahun 2024, kapasitas total tahun 2023 sebanyak 16.340 unit motor (Ditjenhubdat 800 unit, Ditjen Perkeretaapian 10.440 unit dan Ditjenhubla 5.000 unit).

Sementara tahun 2024, kapasitas total 17.880 unit motor (Ditjenhubdat 900 unit, Ditjen. Perkeretaapian 12.180 unit dan Ditjenhubla 4.800 unit).

"Sepeda motor tidak dirancang untuk perjalanan jarak jauh. Namun dalam perkembangannya, sepeda motor kerap digunakan untuk perjalanan jarak jauh, terutama saat mudik Lebaran," terang Djoko.

Maraknya mudik menggunakan motor sejak tahun 2005, setelah ada kebijakan pembelian motor dapat dilakukan dengan angsuran.

Baca Juga: Mudik Lebaran 2025 Sebulan Lagi, 8 Ruas Tol Ini Siap Menyambut Tanpa Bayar Sama Sekali

Dok. KAI Logistrik
Petugas mendata kendaraan yang ikut program mudik motor gratis dari Kementerian Perhubungan

Sebelumnya untuk memperoleh motor harus membeli dengan lunas.

Mudahnya mendapatkan motor menjadikan produksinya meningkat pesat.

Sebelum tahun 2005, produksi motor masih di bawah 3 juta unit per tahun.

Tapi sekarang sudah sudah mencapai 8 juta unit per tahun, meningkat dua kali lipat lebih.

Angka kecelakaan tertinggi dari pengguna motor.

Selama ini, program mudik motor gratis yang diselenggarakan Kementerian perhubungan sejak tahun 2014 masih di bawah 1 persen dari total pemudik yang menggunakan motor.

"Jadi, tidak banyak berpengaruh terhadap pengurangan motor untuk mudik lebaran. Kecuali masih disediakan mudik gratis menggunakan kapal laut dari Jakarta ke Semarang dan Surabaya," kata dia.

Baca Juga: Mudik Gratis ke Jateng Siap Dibuka, Syarat Terpenting KTP Domisili Daerah Ini

Diungkapkan Djoko, motor dapat dimasukkan dalam kapal. Setiba di Pelabuhan Tanjung Emas dan Tanjung Perak, lanjutan perjalanan menggunakan motor tidak lebih dari 3 jam lokasi tujuan.

"Masih dapat ditolerasi, ketimbang menggunakan motor dari Jabodetabek ke beberapa kota di Jawa Tengah dan Jawa Timur akan memakan waktu lebih dari 7 jam yang cukup melelahkan," ucap Djoko.

Lain halnya di Provinsi Lampung, sambung dia, setelah tiba di ibukota kabupaten, masih melanjutkan lagi dengan motor yang jaraknya masih cukup jauh. Dan di sana masih minim angkutan umum.

Mudik motor gratis di Pulau Jawa tidak diperlukan lagi. Data BPS (2024), persentase sepeda motor 84,5 persen dari jumlah kendaraan bermotor di Indonesia.

Hal ini menunjukan, rata-rata setiap rumah tangga sudah memiliki sepeda motor dan jarak dari stasiun atau terminal bus ke tujuan tidak begitu jauh masih tersedia moda lanjutan cukup banyak di Pulau Jawa.

Minimal bisa dijemput keluarganya menggunakan motor.