Menurut Dall'Igna, proporsi peran pembalap dan elektronik harus ditata ulang.
Pada dasarnya ia sepakat bahwa penonton lebih suka melihat aksi pembalap dibandingkan sisi teknis soal motor.
Pengembangan teknis harus tetap jalan, namun proporsinya sebaiknya dibatasi sehingga balapan tetap terlihat menarik dan pembalap lah yang menjadi pembeda di lintasan.
"Ya, selalu perlu seseorang untuk membuat semua bekerja. Apa yang kami kembangkan di MotoGP bermanfaat ke motor produksi massal, termasuk aerodinamikanya," sambungnya.
Selain itu ia menitikberatkan MotoGP sejak dulu lebih dikenal sebagai kompetisi individu pembalap.
Agak berbeda dengan F1 yang merupakan kompetisi tim, di mana tim-lah menentukan semua sehingga pembalap harus nurut ke permintaan tim.
"Telemetri penting, tapi bagi kami pendapat pembalap selalu menjadi parameter. Komentarnya adalah kunci," sambungnya.
Pembalap adalah pusat semua hal, karena ini adalah balapan individual. Ia lah yang membawa pulang hasil balap. Tapi tim juga harus tahu bagaimana bekerja untuk membuat pengembangan yang dibutuhkan," jelasnya.