GridOto.com - Seorang pensiunan jenderal Polisi bintang dua mengisahkan kena pungli saat ujian Surat Izin Mengemudi (SIM).
Yakni Irjen Pol (Purn) Taufiequrachman Ruki yang mengaku kena pungli saat mengurus SIM di Jalan Batu Ceper, Jakarta Pusat.
Diketahui, pengalaman Taufiequrachman Ruki nyaris menjadi korban pungli diceritakannya di sebuah acara.
Video yang memperlihatkan cerita Irjen Pol (Purn) Taufiequrachman tersebut pertama kali diunggah oleh akun TikTok @strawberrymishake.
"Cerita Inspektur Jenderal Polisi (Purn) Taufeqrahman Mengaku Kena Pungli saat Ujian Bikin SIM," tulis pemilik akun dalam keterangan video yang diunggahnya.
Dalam video tersebut, Taufiequrachman Ruki menceritakan soal masa berlaku SIM miliknya habis usai pensiun.
Untuk memperpanjang masa berlaku SIM tersebut, Taufiequrachman Ruki kemudian pergi ke Jalan Batu Ceper, Jakarta Pusat.
Baca Juga: Ada Pungli Setengah Juta di Samsat Kota Bekasi, Polisi Pangkat Aipda Dipatsuskan
Namun, di sana dirinya malah kena pungli oleh oknum polisi yang bertugas mengurus perpanjangan SIM.
"Begitu saya pensiun, SIM saya abis, saya pergi ke Batu Ceper Jakarta," ungkap Taufiequrachman Ruki.
"Ujian di sana, enggak dilulusin gue, enggak dilulusin. Inspektur jenderal, bekas polisi lalu lintas ujian," imbuhnya.
"Rupanya si orang itu enggak peduli dia, memang enggak pernah mau tahu gitu," lanjut Taufiequrachman Ruki.
Lebih lanjut, Taufiequrachman Ruki kemudian mengeluarkan dompet miliknya.
Namun saat oknum polisi hendak mengambil uang yang diberikan oleh Taufiequrachman Ruki, ia langsung memberi peringatan.
"Akhirnya saya ngeluarin dompet. Begini dia mau ambil, gue pegang tangannya."
Baca Juga: Nekad Nih Polisi, Pungli Kendaraan Pick-Up, Begini Sekarang Nasibnya
"Gue bilang, 'Buka mata lu, gue siapa?'. Ada yang kenal, 'Pak, maaf, Pak'. Aku pun mau dipungli, ini the real story," tutur Taufiequrachman Ruki, melansir Tribun Medan.
Diketahui, Irjen Pol (Purn) Drs Taufiequrachman Ruki, SH dikenal sebagai seorang politikus, mantan perwira kepolisian dan anggota DPR RI.
Ia merupakan lulusan terbaik dari Akademi Kepolisian tahun 1971.
Pada 16 Desember 2003, ia dipercaya untuk menjabat sebagai Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Indonesia.
Posisi ini dipegangnya empat tahun hingga digantikan oleh Antasari Azhar pada tahun 2007.
Kemudian pada 18 Februari 2015, Presiden Joko Widodo menunjuk Taufiequrachman Ruki sebagai Pelaksana Tugas Ketua KPK untuk menggantikan Abraham Samad yang diberhentikan sementara dari jabatannya.