Saat melaju di rute Dalam Kota dengan kecepatan rata-rata 22 km/jam, Suzuki Carry pikap meraih 12,5 km/l.
Kemudian di rute Kombinasi yang kecepatan rata-ratanya 50 km/jam, hasilnya bisa lebih irit yaitu di 15,5 km/l.
Tapi saat kami tes di kecepatan tinggi konstan, di average speed 90 km/jam, catatannya 11,9 km/l alias lebih boros dari rute perkotaan yang padat.
Itu masuk akal karena memang rasio gir Carry pikap lebih optimal pada kecepatan rendah-menengah, terutama untuk start dengan beban berat.
Tentu saja hasil ini bervariasi tergantung muatan, kecepatan, dan cara mengemudi sang pengemudi.
Jika bak sedang terisi penuh misalnya, sangat mungkin konsumsi BBM-nya jadi lebih boros.