Sama sekali tak ada gejala motor susah dibelokkan, benar-benar dengan mudah diarahkan dalam kecepatan rendah maupun tinggi, di jalan mulus maupun off-road.
Hal itu tentunya efek dari kombinasi sasis teralis, suspensi WP Apex berikut roda, dan desain tangki yang memanjang ke bawah, sehingga punya center of gravity yang rendah. Juga adanya steering damper di suspensi depan.
Yang juga istimewa adalah redaman kedua suspensi. Diajak ngebut di aspal mulus terasa stabil, tapi di jalan bebatuan juga terasa empuk, bahkan laju tetap mudah dikontrol. Benar-benar nyaman!
Pantas Alex sampai berkelakar, “Kalau naik Norden izinnya ke orang rumah 2 hari, bisa-bisa perginya sampai 2 minggu karena saking enaknya, hahaa...,” ujarnya sambil terbahak.
Oiya kalau redaman suspensi belum terasa pas, bisa dengan mudah disetel. Panduannya ada di balik jok.
Mau diseting Comfort, Sport maupun balik ke Standard sudah ada panduannya di berapa klik.
Catatan tambahan, unit tes sudah pakai lowering kit dari Husqvarna, berupa suspensi belakang yang lebih pendek dan catridge untuk suspensi depan.
Baca Juga: Yamaha Tenere 700 Mengaspal di Indonesia, Harga Hampir Setengah Miliar
Menurut Alex karakter redaman sama dengan standarnya, namun motor jadi lebih pendek.
Dengan lowering kit, memang jadi lebih bersahabat bagi yang postur badannya sekitar 170 cm, kedua kaki saat turun bisa menapak meski masih agak jinjit. Jadi ketika berhenti, lebih baik yang turun salah satu kaki saja.
Buat yang postur badannya jangkung, joknya juga bisa disetel lebih tinggi, tinggal dipindah saya tumpuan pemasangannya ke motor, bedanya 20 mm.
Oiya meskipun motor sudah lebih ceper, namun bagian bawah mesin masih aman, sepanjang perjalanan sama sekali tak pernah menyentuh permukaan tanah, meski lewat jalan yang tidak rata.
PERFORMA
Norden 901 pakai mesin yang sama dengan KTM 890 Adventure, 889 cc 2 silinder segaris DOHC 8 katup injeksi berpendingin cairan dengan transmisi manual 6 percepatan.
Mesin yang karakternya overbore dengan ukuran bore x stroke 90,7 mm x 68,8 mm ini, diklaim mampu menghasilkan tenaga maksimal 105 dk di putaran mesin 8.000 rpm dan torsi maksimal 100 Nm di 6.500 rpm.
Karakter penyaluran tenaganya ternyata juga menunjang kenyamanan, karena di putaran bawah sampai menengah terasa kalem namun berisi.
Jadi ketika ketemu kemacetan, jalan yang penuh tikungan atau kondisi jalan rusak, motor tetap sangat mudah dikendalikan.
Baca Juga: Kupas Tuntas Yamaha Tenere 700, Turunan Reli Dakar Dijual Mulai Rp 450 Jutaan
Kemudian ketika perlu kencang, tinggal buka gas lebih dalam maka muntahan tenaga dan torsi maksimalnya akan keluar.
Dengan karakter demikian, bukan hanya nyaman, namun juga pengendara jadi enggak mudah lelah dalam mengontrol motor.
Karena tak perlu sering-sering buka tutup gas diiringi tahan kopling dan rem, seperti kalau naik motor yang muntahan tenaga dan torsinya di putaran bawah terlalu agresif.
Oiya karakter tersebut khususnya jika pakai Riding Mode yang Street. Kalau pakai yang Rain tentu lebih kalem lagi, atau malah bisa dibilang lemot. Memang cocoknya dipakai saat hujan atau buat rider pemula.
Sementara kalau Riding Mode Offroad karakternya mirip Street, namun atasnya lebih kalem dan setingan ABS juga otomatis ikut yang off-road, ABS roda belakang tidak aktif.
Beda lagi yang Explorer, kalau ini bisa diseting sesuka hati, termasuk tentu Throttle Respons, mau agresif dari bawah juga bisa. Seperti misal sedang dipakai ikut balapan enduro.
Tapi kalau buat turing, pakai yang Street sudah yang terbaik!
Oiya meski motor turing, akselerasi Norden 901 tetap bisa dibilang cepat, maklum keturunan KTM yang punya tagline “Ready To Race”.
Hasil tes akselerasi pakai Racebox menunjukkan dari diam ke 60 km/jam butuh waktu hanya 2,24 detik, kemudian 0-100 km/jam cuma 4,46 detik saja! Singkat kan!
Baca Juga: Dua Varian Yamaha Tenere 700 Yang Dijual di Indonesia, Nyaris Setengah Miliar
Kemudian untuk jarak 0-201 meter waktunya 7,86 detik, dan 0-402 meter 11,76 detik.
Oiya karakter mesinnya halus, sama sekali tak ada getaran yang mengganggu kenyamanan. Suara mesin dan knalpotnya juga tergolong senyap.
Ketika digeber baru muncul suara yang cenderung nyaring.
Keluhannya hanya tentang panas mesin, yang terasa lumayan hangat di kedua kaki, khususnya kaki kiri saat macet-macetan.
Hal itu karena kedua leher knalpot dari kepala silinder turun belok ke kiri bawah mesin.
KONSUMSI BENSIN
Berapa jauh jarak yang bisa ditempuh oleh Norden 901 dengan setiap liter bensin?
Ternyata untuk ukuran moge bermesin 889 cc masih cukup irit. Hasilnya tertera angka 21 km/liter.
Angka segitu rutenya mayoritas memang luar kota yang kondisinya lancar, diselingi sedikit untuk aktivitas harian di dalam kota.
Baca Juga: Aprilia Tuareg 660 Bisa Gaspol Sampai Cirebon Sekali isi Tangki
Dengan kapasitas tangki 19 liter, berarti sekali isi bisa menempuh jarak sekitar 399 km.
Kira-kira dari Jakarta sampai Pekalongan lewat jalur Pantura.
Catatan tambahannya, rasio kompresi mesinnya tinggi, 13,5:1, jadi bahan bakar yang dipakai sebaiknya RON 95 ke atas.
Meski selama test ride terpaksa kadang diisi RON 92 karena di daerah cuma ketemu Pertamax, tapi masih aman tidak sampai ngelitik.
Data Tes:
0-60 km/jam: 2,24 detik
0-100 km/jam: 4,46 detik
0-201 m: 7,86 detik
0-402 m: 11,76 detik
Konsumsi bensin: 21 km/liter
Data Spesifikasi:
Tipe mesin: 4 langkah 2 silinder segaris DOHC 8 katup injeksi berpendingin cairan
Kapasitas mesin: 889 cc
Bore x stroke: 90,7 mm x 68,8 mm
Rasio kompresi: 13,5:1
Tenaga maksimal: 105 dk @ 8.000 rpm
Torsi: 100 Nm @ 6.500 rpm
Starter: Electric starter
Pelumasan: Forced oil lubrication with 2 oil pumps
Transmisi: 6 percepatan
Kopling: PASC™ antihopping clutch, mechanically operated
EMS: Bosch EMS with RBW
Sasis: Chromium-Molybdenum-Steel frame using the engine as stressed element, powder coated
Suspensi depan: WP Apex 43 mm (travel 220 mm)
Suspensi belakang: WP Apex (travel 215 mm)
Ban depan: 90/90R21
Ban belakang: 150/70R18
Pelek depan: 2.50x21
Pelek belakang: 4.50x18
Rem depan: 2x radially mounted 4 piston caliper
Rem belakang: 2 piston floating caliper
Diameter cakram depan: 320 mm
Diameter cakram belakang: 260 mm
ABS: Bosch 9.1 MP (incl. Cornering-ABS and offroad mode, disengageable)
Steering head angle: 64,2°
Jarak terendah: 252 mm
Tinggi jok: 854/874 mm
Kapasitas tangki: 19 liter
Bobot kering: 204 kg
Baca Juga: Kelebihan dan Kekurangan Aprilia Tuareg 660, Test Ride Lengkap Motor Adventure Bermesin Sportbike