Test Ride Honda CRF250L 2023, Bukan Sekedar CRF Rally Telanjang!

Antonius Yuliyanto,Rangga Kosala - Minggu, 19 November 2023 | 16:00 WIB

Honda CRF250L bukan sekadar versi telanjang dari CRF Rally (Antonius Yuliyanto,Rangga Kosala - )

Grip ban meski bukan yang buat off-road berat, gripnya juga masih mumpuni.

Joknya yang cukup tebal dan empuk juga nyaman diduduki, berkendara sekitar 1 jam pantat belum terasa pedas.

Namun, memang jika dipakai di jalan mulus menyimpan kekurangan. Pertama karena bannya lebih cocok buat off-road, rasanya grip ban jadi kurang mantap, ada rasa lendutan dari profilnya.

Ditambah tekanan bannya juga rendah, untuk sendirian baik depan maupun belakang hanya 22 psi.

Kemudian dengan karakter suspensi yang sangat empuk, jika menikung kencang jadi terasa mengayun.

Satu lagi catatannya jika dipakai harian di jalan yang ramai, susah lincah selap-selip karena setangnya sangat lebar.

Padahal kalau di jalan yang tak begitu padat karakter motornya sangat ringan, lincah dan nurut. Mudah diajak sat-set.

Maklum bobotnya hanya 140 kg, beda 12 kg dibanding CRF250 Rally yang mencapai 152 kg.

Bahkan dirasa-rasa CRF250L ini enggak kalah lincah dibanding trail 150 cc terberat, Yamaha WR 155R yang bobotnya 134 kg.

Baca Juga: Begini Spek Mesin Motor Baru Honda CRF 250L yang Meluncur di IIMS 2023

PERFORMA
Mesin yang diandalkan CRF250L basisnya dari CBR250R, persis yang juga dipakai CRF250 Rally. Tapi, jika dirasa-rasa ternyata karakternya berbeda.

Aant/Otomotif
Mesin Honda CRF250L basisnya dari CBR250R

Dapur pacu ini berkapasitas 249,6 cc didapat dari ukuran bore x stroke 76 x 55 mm.

Rasio kompresinya sedang saja, 10,7:1. Di tangki tertulis kode 90+, artinya minimal bisa pakai RON 90, namun pakai yang lebih tinggi akan lebih baik.

Tenaga maksimal diklaim 25,7 dk di putaran mesin 8.500 rpm dan torsi maksimal 23,1 Nm di kitiran 6.500 rpm. Tersalur ke roda belakang lewat transmisi manual 6 percepatan.

Meski mesin yang diandalkan konstruksinya overbore, namun ternyata diset punya karakter yang khas trail, tenaga dan torsi terasa galak di putaran bawah sampai menengah.

Malah, CRF250L ini tarikan bawahnya jauh lebih galak dibanding CRF250 Rally.

Efeknya buat jalan perlahan di bawah 4.000 rpm malah terasa endut-endutan, sehingga ketika di kemacetan harus sering main setengah kopling biar halus.

Sisi positifnya jadi lebih enak saat harus menaklukkan medan terjal. Ngegasnya tak perlu ngoyo!

Baca Juga: CRF250 Rally Kemahalan? Ada Nih Honda CRF150 Rally Yang Segera Dijual, Fitur dan Tampangnya Menggoda

Dari karakter mesin yang lebih galak serta bobot yang lebih ringan, tentunya membuat akselerasi dan top speed CRF250L lebih cepat dan lebih tinggi dibanding CRF250 Rally.

Terlihat dari data yang diambil pakai Racebox, misal 0-60 km/jam, CRF250L hanya perlu 3,02 detik, CRF250 Rally 3,3 detik. Kemudian 0-100 km/jam 8,91 detik vs 9,1 detik.

Catatan waktu dalam jarak tertentu juga lebih cepat CRF250L, misal 0-402 meter cuma 16,55 detik, kalau CRF250 Rally 16,9 detik.

Top speed juga demikian, CRF250L dapat 138 km/jam, sedang CRF250 Rally cuma 133 km/jam.

Untuk data lebih lengkap hasil tesnya bisa disimak di tabel.

Oiya ada catatan tentang mesinnya, yaitu terasa panas khususnya buat kaki kanan. Mengapa? Karena di kanan ada radiator berikut extra fan dan leher knalpot.

Aant/Otomotif
Radiator Honda CRF250L ada di sisi kanan, termasuk leher knalpot

Jadi ketika berkendara di siang hari yang panas dalam lalu lintas yang padat, maka area kaki kanan akan seperti terpanggang. Meski lama-lama kaki kiri juga ikutan kepanasan.

Sisi positifnya suara mesin tergolong halus, minim getaran dan pindah giginya gampang. Tuas persneling terasa empuk baik saat naik maupun turun gigi.

Baca Juga: Honda CRF150 Mendominasi, Polisi Amankan Puluhan Motor Berknalpot Brong di Tulungagung

KONSUMSI BENSIN
Meski di tangki tertera kode 90+, yang artinya minimal bensin yang dipakai RON 90, tapi biar sesuai rasio kompresi 10,7:1 performa lebih maksimal selama pengetesan pakai bensin RON 92.

Dipakai berkendara lebih dari 500 km, di spidometernya ternyata tertera angka konsumsi bensin rata-rata 29,5 km/liter.

Sedikit lebih boros dari CRF250 Rally yang dari hasil pengetesan sebelumnya dapat 30,2 km/liter.

Penggunaannya tentunya beragam, dari dipakai harian untuk liputan, ambil data akselerasi, sampai blusukan di daerah Hambalang, Bogor.

Dengan kapasitas tangki 7,8 liter, maka CRF250L sekali isi bensin bisa untuk menempuh jarak sekitar 230,1 km.

Memang lebih dekat dari CRF250 Rally, yang sekali isi bensin bisa sampai sekitar 386,56 km.

Data tes:
CRF250L
0-60 km/jam: 3,02 detik
0-100 km/jam: 8,91 detik
0-201 m: 10,02 detik (@102,9 km/jam)
0-402 m: 16,55 detik (@116,8 km/jam)
Top speed di spidometer: 138 km/jam
Top speed di Racebox: 128,4 km/jam
Konsumsi bensin: 29,5 km/liter

CRF250 Rally
0-60 km/jam: 3,3 detik
0-100 km/jam: 9,1 detik
0-201 m: 10,4 detik (@104,2 km/jam)
0-402 m: 16,9 detik (@116,9 km/jam)
Top speed di spidometer: 133 km/jam
Top speed di Racebox: 123,7 km/jam
Konsumsi bensin: 30,2 km/liter

Data spesifikasi:
Tipe mesin: 4 tak 1 silinder DOHC 4 katup, pendingin cairan
Kapasitas mesin: 249,6 cc
Sistem suplai bahan bakar: PGM-FI
Bore x stroke: 76 x 55 mm
Perbandingan kompresi: 10,7:1
Tenaga maksimal: 25,7 dk (18,9 kW) @ 8.500 rpm
Torsi maksimal: 23,1 Nm @ 6.500 rpm
Tipe starter: Elektrik
Tipe kopling: Multiple wet clutch with coil spring
Tipe transmisi: manual 6 percepatan
Tipe rangka: Semi-double cradle, steel
Suspensi depan: Showa inverted telescopic 43 mm
Suspensi belakang: Alumunium siwnd arm, Showa 260 axle travel pro-link
Ban depan: 80/100-21
Ban belakang: 120/80-18
Rem depan: Wavy disc 256 mm kaliper 2 piston
Rem belakang: Wavy disc 220 mm kaliper 1 piston
P x L x T: 2.229 x 903 x 1.203 mm
Tinggi jok: 893 mm
Jarak sumbu roda: 1.453 mm
Jarak terendah ke tanah: 277 mm
Berat isi: 140 kg
Kapasitas tangki bensin: 7,8 liter
Kapasitas minyak pelumas: 1,35 liter
Tipe aki: MF-Wet 12V-7Ah (10h)
Tipe busi: NGK SIMR8A9
Tipe pengapian: Full Transisterized
Lampu utama: LED