Carlos Sainz Bilang Ada Pembalap Curang di F1 2022, Kok Bisa?

Rezki Alif Pambudi - Selasa, 6 Desember 2022 | 16:40 WIB

Carlos Sainz mengungkap perilaku curang pembalap di F1 2022 (Rezki Alif Pambudi - )

GridOto.com - Pembalap Scuderia Ferrari, Carlos Sainz, mengungkap keluh kesahnya soal perilaku curang pembalap di F1 2022.

Carlos Sainz menilai ada sejumlah kejadian pembalap melakukan tindakan curang dengan sengaja membuat yellow flag atau red flag dikibarkan.

Tindakan sengaja menimbulkan yellow flag ataupun red flag memang sudah menjadi masalah di balapan F1 sejak lama.

Yellow flag ataupun red flag bisa mengubah jalannya sesi atau balapan, dan tentunya akan menguntungkan satu ataupun beberapa pihak tertentu.

Sulit mendeteksi apakah pembalap hanya mencari-cari alasan untuk menghentikan sesi, ataukah mereka benar-benar mengalami masalah ataupun crash.

Nah, Sainz menilai FIA tak perlu pusing mendalami apakah pembalap tersebut sengaja atau tidak saat terjadinya insiden.

Menurutnya, sebaiknya langsung dihukum saja tanpa perlu memandang alasan si pembalap.

"Namun entah ada tujuannya atau tidak, kami seharusnya bisa mencari solusi untuk pembalap yang menimbulkan yellow flag atau red flag," kata Sainz dilansir GridOto.com dari Speedweek.

"Jika pembalap mengganggu lap pembalap lainnya, maka mereka harus dihukum," jelas Sainz.

Baca Juga: Juara Dunia F1 2022 Max Verstappen Raih Penghargaan Pembalap Terbaik di Negaranya Lewis Hamilton

Sainz mengungkap kejadian kecurangan pembalap tersebut cukup sering terjadi dan penonton tidak tahu.

"Aku sudah melihat perilaku ini beberapa tahun belakangan, hal ini tak disadari media. Tapi kami para pembalap tidak bodoh," lanjutnya.

"Kami sadar hal itu aneh. Tapi aku memilih tak memperpanjangnya. Aku hanya bilang, jika ada penalti maka hal-hal itu akan menenangkan beberapa pembalap (yang jujur)," jelas pembalap asal Spanyol ini.

Pernyataan Sainz ini didukung oleh bos McLaren, Zak Brown, yang juga menuntut ada hukuman lebih keras dari FIA soal permasalahan seperti ini.

"Seharusnya jika ada kebiasaan pembalap membuat pembalap lain dirugikan, maka harusnya ada hukuman. Hal ini sudah dilakukan di ajang lain," kata Brown.