Ini Beda Teknologi Mobil Listrik Hybrid Serial dan Hybrid Paralel

Radityo Herdianto - Kamis, 27 Oktober 2022 | 18:00 WIB

Ilustrasi sistem hybrid Hyundai Santa Fe Hybrid. (Radityo Herdianto - )

GridOto.com - Ini beda teknologi mobil listrik hybrid serial dengan hybrid paralel.

Teknologi mobil listrik hybrid menggunakan dua sumber energi dari tenaga listrik dan tenaga pembakaran mesin.

Sama-sama gendong dua mesin, dari cara kerjanya teknologi mobil listrik hybrid ini dibedakan menjadi dua.

Yaitu hybrid serial dan hybrid paralel.

Hybrid Serial

Nissan
Sistem penggerak e-POWER berbeda dari hybrid paralel karena mengandalkan sepenuhnya dari tenaga motor listrik untuk menggerakkan roda mobil.

Baca Juga: Kampas Rem Mobil Listrik Ternyata Bisa Lebih Awet Karena Teknologi Ini

Hybrid serial ini bisa ditemukan salah satunya pada Nissan Kicks e-POWER.

"Ada kombinasi sumber energi dari tenaga listrik melalui motor traksi serta dari tenaga pembakaran mesin," papar Hiroko Wakita, Chief Marketing Manager PT Nissan Motor Indonesia (NMI).

Mesin pembakaran tidak terhubung ke roda penggerak.

Mesin berfungsi sebagai generator yang melakukan pengecasan baterai ketika aktif.

"Kerja mesin diteruskan ke generator listrik sebagai energi listrik dan disimpan ke baterai," terang Wakita.

Dari baterai, melalui inverter energi listrik diteruskan ke motor traksi untuk menggerakkan roda penggerak.

Hybrid Paralel

Istimewa
Prius PHEV, salah satu line-up Toyota di project EV Smart Mobility

Baca Juga: Inilah Tiga Fakta Baterai Mobil Listrik yang Perlu Kamu Tahu

Muhammad Zuhdi, Service Technical & Warranty Senior Manager PT Honda Prospect Motor menjelaskan bahwa sistem hybrid paralel mengandalkan kombinasi kerja sistem energi listrik dan energi pembakaran mesin.

"Kerjanya paralel, antara salah satu bergantian bekerja atau bersamaan bekerja," jelas Zuhdi.

"Kedua sumber energi ini terhubung ke roda penggerak," imbuhnya.

Pergantian kerja kedua sumber energi ini untuk menggerakkan roda bergantung dari kondisi yang dibutuhkan.

Dalam mode efisiensi, mobil bisa melaju hanya dengan energi listrik dari baterai.

Ketika mode normal, antara mesin dan baterai bisa bergantian atau bersamaan bekerja untuk mencapai efisiensi energi.

"Untuk mencapai performa maksimal, mesin dan baterai bisa bekerja penuh menghasilkan tenaga puncak dari masing-masing energi," terang Zuhdi.