Waduh! Curhat Inden Sudah 4 Tahun Mobil Tak Kunjung Datang, Gubernur Sumatera Utara Tagih Unit saat Pembukaan GIIAS Medan 2022

Naufal Shafly - Kamis, 6 Oktober 2022 | 09:34 WIB

Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, saat hadir di acara pembukaan GIIAS Medan 2022. (Naufal Shafly - )

GridOto.com - Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, curhat lantaran mobil yang telah lama dipesannya tak kunjung datang.

Curhatan Edy Rahmayadi ini lantas membuat sejumlah orang kaget, karena diucapkan langsung di atas panggung saat pembukaan GIIAS Medan 2022, Rabu (5/10/2022).

"Ini Astra (Toyota), ada kendaraan dinas saya, dari zaman Pak Gatot jadi Gubernur (2011-2015) ganti Pak Erry (2015-2018) dan sekarang kendalanya unitnya tidak datang-datang," ucap Edy di Medan, Rabu (5/10/2022).

Bahkan, Edy mengatakan dirinya sudah menunggu selama empat tahun untuk mendapatkan unitnya.

"Empat tahun tidak datang-datang, tapi kemarin kepergok sama saya kendaraan itu dipajang di showroom. Saya berhenti langsung datangi itu Astra (Toyota)," ucapnya.

Jengkel dengan hal tersebut, Edy pun menyinggung nama Henry Tanoto, Vice President PT Toyota-Astra Motor (TAM), untuk meminta bantuan agar unit yang ia pesan bisa cepat sampai.

"Nanti sampaikan ke Pak Henry Tanoto, sudah susah kendaraannya, susah lagi komunikasinya, repot kita nanti. Itulah bisnis. Saya minta ini dipergampang semuanya," tuturnya.

Secara terpisah, saat dikonfirmasi mengenai hal ini, Bagus Priyowardono, Supervisor Auto2000 cabang Medan Krakatau mengatakan bahwa unit yang dimaksud Edy adalah Land Cruiser 300.

Ia menjelaskan, inden Land Cruiser 300 di Indonesia memang cukup lama, bahkan sampai empat tahun.

Baca Juga: Kantor Edy Rahmayadi Dilempari Batu, Toyota Sienta dan Mitsubishi Pajero Sport Jadi Korban

Aries Aditya
Ilustrasi. Toyota Land Cruiser 300 GR Sport

"Mobil Toyota, khususnya untuk tipe tertentu, saya ngomongnya LC 300, itu memang inden kita antara 3 sampai 4 tahun," ucap Bagus, Rabu (5/10/2022).

Ia menjelaskan, lamanya inden tersebut dikarenakan animo terhadap mobil ini sangat tinggi, bukan hanya di Indonesia tapi juga di negara lainnya.

Lebih lanjut, Bagus mengatakan Edy Rahmayadi bukan melakukan pemesanan unit di dealer tempatnya bekerja.

"Nah itu saya harus cek detail, karena saya juga enggak hafal. Beliau pesan lewat cabang mana saya juga enggak tau," pungkasnya.