Krisis Chip Semikonduktor Pengaruhi Ekspor Motor, Persentasenya Turun sampai Segini

Naufal Shafly - Rabu, 31 Agustus 2022 | 17:45 WIB

Ilustrasi ekspor motor. Honda PCX 160 merupakan salah satu produk yang diekspor ke luar negeri. (Naufal Shafly - )

GridOto.com - Ekspor motor dari Indonesia ke negara lain mengalami penurunan pada Januari-Juli 2022, jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), ekspor motor selama Januari-Juli 2022 hanya tercatat sebanyak 417.967 unit.

Sedangkan, pada periode Januari-Juli 2021 angka ekspor motor tercatat sebanyak 468.228 unit, atau lebih tinggi sekitar 10 persen.

Terkait hal ini, Sigit Kumala selaku Ketua Bidang Komerisal AISI mengungkapkan penyebab di balik turunnya penjualan ekspor tersebut.

Menurut Sigit, turunnya angka ekspor diakibatkan oleh krisis chip semikonduktor yang melanda industri otomotif dunia.

"Pasokan domestik saja sempat kurang, bahkan penjualan juga turun. Otomatis untuk pasar ekspornya juga turun," ucap Sigit saat dihubungi GridOto.com, Selasa (30/8/2022).

Meski begitu, Sigit mengatakan krisis chip semikonduktor tersebut perlahan-lahan mulai membaik.

Hal ini dibuktikan dari angka penjualan domestik yang mulai meningkat pada periode Juli 2022.

Berdasarkan data AISI, penjualan domestik pada Juni 2022 mencapai 326.452 unit, naik sekitar 10,16 persen ketimbang periode Juni yang hanya sebesar 296.334 unit.

Baca Juga: Tembus 1.000 Unit, Ini Beberapa Negara Tujuan Ekspor All New Honda BR-V Buatan Indonesia

Sementara, untuk pasar ekspor angkanya sebanyak 71.420 unit pada Juli 2022.

Angka tersebut turun sedikit jika dibandingkan raihan di Juni 2022, yang tercatat 71.618 unit.