GridOto.com - Alex Marquez tinggal menghitung balapan-balapan terakhirnya bersama motor Honda RC213V di MotoGP 2022.
Musim depan, Alex Marquez akan memulai pekerjaan barunya sebagai rider tim Gresini Racing dan mengendarai salah satu motor paling kompetitif di grid, Ducati Desmosedici GP22.
Alex Marquez merasa bersyukur masih bisa balapan di MotoGP 2023, setelah menjalani masa-masa sulit bersama Honda.
Debut bersama tim Repsol Honda tahun 2020 silam, apalagi menjadi tandem kakaknya, sebenarnya adalah impian Alex Marquez.
Sayangnya Repsol Honda malah mendepaknya ke tim satelit LCR pada 2021, gara-gara ingin mendatangkan Pol Espargaro.
Diturunkan ke tim LCR tak bisa dipungkiri telah menghancurkan mental Alex Marquez, penampilannya pun semakin menurun dengan berbagai masalah motor yang dihadapinya.
Rasa frustrasi itu membuat Alex Marquez ingin segera meninggalkan Honda.
"Aku berbicara langsung ke Lucio Cecchinello (bos tim LCR) di Sachsenring, itu cara terbaik untuk melihat apa yang diinginkan seseorang. Aku curhat dan bilang bahwa aku ingin perubahan," kata Alex dilansir GridOto.com dari Motorsport-Total.
"Kupikir sebagai tim juga harus butuh perubahan. Aku tak punya motivasi bertahan di sini. Aku senang dengan timnya, tapi aku butuh motor lain," jelasnya.
Baca Juga: Gantikan Andrea Dovizioso di Enam Balapan Akhir MotoGP 2022, Cal Crutchlow Siap-siap Pensiun Lagi
Saat itu, sebenarnya Alex Marquez benar-benar tak punya tawaran apapun untuk bisa balapan dengan tim lain.
Tapi rasa frustrasinya membuatnya nekat, bahkan sempat berpikir untuk cuti di musim 2023.
"Jadi aku bilang padanya mungkin aku akan cuti tahun depan. Tapi aku benar-benar tak mau bertahan di tim yang aku tak punya motivasi lagi kepadanya, terutama soal motornya," sambungnya.
"Sejak itu mereka mulai berdiskusi dengan Alex Rins dan aku berbicara dengan tim lain. Untungnya ada kesempatan dengan Gresini dan Ducati," sambungnya.
Selain cuti, Alex Marquez sempat memikirkan untuk balapan di kejuaraan lain seperti World Superbike.
Tentu saja cuti bukan opsi terbaik karena kemungkinan besarnya takkan ada kesempatan balapan lagi ke depannya.
"Beruntung aku punya opsi dengan Gresini, tapi sebenarnya di luar sana ada kesempatan untuk aku melakukan hal lain di hidup ini," jelasnya.