Ojol Harus Tahu, Sembarangan Pakai Aplikasi Navigasi Bisa Bahaya, Ahli Safety Riding Kasih Tipsnya Nih

Dida Argadea - Minggu, 15 Mei 2022 | 07:30 WIB

Penggunaan aplikasi navigasi jangan sembarangan biar tetap aman (Dida Argadea - )

GridOto.com - Seiring perkembangan teknologi aplikasi navigasi dari smartphone jadi hal yang kerap dipakai pengendara motor.

Apalagi untuk yang berprofesi sebagai ojek online alias ojol, aplikasi navigasi jadi hal yang mutlak untuk mempermudah pekerjaan.

Soalnya tak jarang para ojol harus mendatangi lokasi yang belum pernah mereka lewati.

Kalau tanpa pakai aplikasi, wah bisa-bisa customer dibikin lama menunggu tuh.

Meski begitu, penggunaan aplikasi navigasi ini bukannya tanpa risiko lho.

“Aplikasi navigasi memang sangat membatu kita saat turing atau bepergian jauh menjelajahi lokasi-lokasi baru, namun demikian setiap penggunanya harus tetap fokus saat berkendara," kata Community Development & Safety Riding Supervisor Astra Motor Yogyakarta, Muhammad Ali Iqbal, dalam siaran resminya, Sabtu (14/5/2022).

Menurut dia, penggunaan yang tidak tepat justru bisa jadi pemicu hilangnya konsentrasi saat berkendara.

Lantas, bagaimana sebaiknya menggunakan aplikasi navigasi ini di jalan?

Berikut adalah tips yang dibagikan olehnya:

Baca Juga: Maksudnya Biar Anak Senang, tapi Amankah Pakai Jok Anak di Motor? Pakar Safety Riding Beberkan Risikonya

Cari lokasi berhenti yang aman

Salah satu cara paling aman untuk menggunakan aplikasi navigasi adalah dengan memilih tempat berhenti yang aman saat melakukan pengecekan.

Pastikan menepi dan tidak menggunakan aplikasi navigasi dengan menggunakan satu tangan dalam kondisi motor masih berjalan.

Tambahkan smartphone holder

Kalau terpaksa melihat aplikasi sambil berjalan, sebaiknya pasang holder.

Penempatannya juga jangan sembarangan, posisinya sebaiknya ada di setang dan berada sejajar dengan panel instrumen.

Ini penting agar pengendara lebih mudah dalam melihat peta yang ada pada smartphone.

Kalau tempatnya tidak berada di area setang, dikhawatirkan bisa hilang konsentrasi.

Atur kecepatan berkendara

Kecepatan di dalam kota idealnya dijaga agar tak lebih dari 60 Km/jam untuk mengantisipasi padatnya mobilitas di sekitar.

Tapi saat menggunakan aplikasi navigasi, sebaiknya kecepatan diturunkan lagi menjadi di bawah 40 Km/jam.

Soalnya, selain kita harus melihat aplikasi navigasi sebagai panduan, kita juga tidak mengetahui medan jalan yang akan di lewati.

Jangan sungkan dengan warga sekitar

Meski aplikasi navigasi saat ini sudah cukup canggih dan akurat, namun masih saja memiliki kelemahan.

Salah satunya cenderung mengarahkan pengguna menempuh jalur tercepat tanpa menginformasikan medan jalan maupun kondisi jalan.

Hal ini bisa berbahaya karena bisa mebuat pengguna tersesat.

Jika tidak yakin dengan jalan yang ditunjukkan oleh aplikasi navigasi, lebih baik tanyakan kepada warga sekitar yang lebih mengenal daerah tersebut.