Welcome (Back) Chery! Mobil Cina Yang Coba Bangkit Dari Kegagalan Masa Lalu

Bimo Aribowo - Jumat, 18 Februari 2022 | 17:58 WIB

Chery Tiggo 7 Pro (kiri), Tiggo 8 Pro (tengah), Tiggo 4 Pro (kanan) (Bimo Aribowo - )

Major Qin lagi-lagi belum mau menyebutkan fasilitas perakitan lokal mana yang akan digandeng.

Pastinya pilihan Chery tak banyak.

Dalam catatan saya, ada Gaya Motor milik Astra di Sunter dan satu lagi National Assembly punya Indomobil di Karawang.

Belum bisa dipastikan juga karena ada perakitan lokal yang juga punya kemampuan setara di daerah Pondok Ungu, Bekasi.

Hendra
Major Qin, Managing Director CMI. Chery tak akan mengulang kegagalan masa lalu

Lokalisasi Chery di awal kehadirannya kembali ini menyiratkan strategi harga yang akan bersaing.

Jika diimpor utuh tentu harganya tak akan kompetitif karena menanggung ongkos kirim dan pajak tinggi.

Chery juga sangat percaya diri dengan model-model yang akan dijual di Indonesia nanti.

Kebanyakan memang model SUV seperti Tiggo 4 Pro, Tiggo 7 Pro dan Tiggo 8 Pro.

Memang jika dibandingkan dengan Chery QQ dulu di tahun 2012, Chery sekarang jauh berbeda.

Baca Juga: Berencana Luncurkan Produk Baru, Chery Tanggapi Soal Pameran IIMS 2022 yang Ditunda

Produknya jauh lebih baik secara tampilan, desain dan kualitas material.

Saat perkenalan produk di hadapan media, memang kesan mobil Cina kualitas rendah jauh sirna.

Toh masih perlu pengujian lebih detail buat tahu rasa berkendaranya.

Impresi pandangan pertama terus terang sangat menjanjikan.

Tinggal menunggu strategi harga jualnya saja.

Ssst, kabarnya harga akan diset sedikit lebih mahal dari Wuling namun masih di bawah MG.

Rayhan Haikal/GridOto.com
Interior Chery Tiggo 8 Pro. Desain cantik dengan material berkualitas

Bukan hanya itu, bahkan Chery juga telah memikirkan buat memproduksi mobil listriknya.

Major Qin menyebut mobil listrik yang cocok buat pasar lokal harus dijual dengan harga terjangkau.

Fungsi utamanya sebagai transportasi harian dalam kota atau jarak dekat. Bukan antarkota yang jaraknya jauh.

Artinya dimensi cukup kompak dan daya baterai tak terlalu besar.

Sehingga harga jual bisa ditekan serendah mungkin.

Bisa jadi Major Qin mengarahkan pada Chery EQ1 nih ya?

Itu semua baru pemulaan.

Baca Juga: Begini Perbandingan Dimensi Chery Tiggo 7 Pro Lawan Wuling Almaz Cs

Bikin pabrik, model menggiurkan dan harga kompetitif tentunya bukan jaminan sukses merebut kue pangsa lokal.

Jaringan dealer, layanan purna jual dan lembaga pembiayaan jadi pekerjaan rumah buat Chery di Indonesia.

Bukan sesuatu yang mudah namun juga bukan hal mustahil.

Kisah sukses Wuling salah satu contohnya.

Kita tunggu kelanjutan kiprah Chery di Indonesia. Akankah ia berhasil bangkit dan belajar dari kegagalan di masa lampau? ***

*Penulis adalah wartawan otomotif sejak tahun 2000 di beberapa media grup Kompas Gramedia, seperti tabloid OTOMOTIF, majalah Otosport, majalah Auto Bild Indonesia dan saat ini bergabung di GridOto.com.