Biasa di Sirkuit ‘Pasar Senggol,’ Pembalap Putar Otak Cari Strategi Baru di Kejurnas Balap Motor Bebek Piala Presiden 2021

Muhammad Rizqi Pradana - Senin, 13 Desember 2021 | 20:20 WIB

Biasa balapan di sirkuit ‘Pasar Senggol,’ tim dan pembalap putar otak cari strategi baru di kejurnas balap motor bebek Piala Presiden 2021. (Muhammad Rizqi Pradana - )

GridOto.com - Kejurnas balap motor bebek Piala Presiden pada 11-12 Desember 2021 lalu telah dihelat di Sirkuit Sentul, Jawa Barat.

Hal tersebut memiliki tantangan tersendiri bagi para tim dan pembalap yang turun di Piala Presiden 2021.

Mengingat di luar Piala Presiden 2021, kejurnas motor bebek lebih lazim dilangsungkan di sirkuit-sirkuit kecil atau suka disebut ‘sirkuit pasar senggol.’

“Tapi ini bagus, karena jadi kesempatan para pembalap motor bebek untuk belajar jenis sirkuit baru,” ujar Hokky Krisdianto yang memimpin operasional RMS Racing Team kepada GridOto.com di Sirkuit Sentul, Minggu (12/12/2021). 

Memang, ‘melibas’ sirkuit besar seperti Sirkuit Sentul dengan karakter yang cepat dan mengalir tidak bisa disamakan dengan membalap di sirkuit kecil.

Para pembalap dan tim harus menggunakan gaya membalap dan set-up motor yang berbeda, seperti diungkapkan oleh pembalap Racetech ABEN Pirelli RCB KYB Racing Team yaitu Aldi Hendra.

Pradana/GridOto.com
Aldi Hendra memacu motor kelas MP2 di Kejurnas Piala Presiden 2021.

Cornering speed (kecepatan menikung) di Sirkuit Sentul itu jauh lebih tinggi, harus berani gaspol terus kalau tidak mau ketinggalan,” ujar Aldi kepada GridOto.com.

“Kalau untuk set-up, rasio gir dibuat lebih berat untuk mengejar top speed karena lintasan lurusnya jauh lebih panjang (dibanding sirkuit kecil),” lanjut Aldi.

Baca Juga: Kejurnas Balap Motor Piala Presiden RI 2021 Jadi Tidak Biasa, Cuma Satu Seri dan Digelar di ‘Sentul Besar’

Baca Juga: Gelar Balap Motor Terus, Ternyata Begini Sensasi Bejek Mobil Balap di Sirkuit Mandalika, Berapa Lap Time-nya?

Hal tersebut diamini oleh Wildan Goma, pembalap RMS Racing Team yang memenangkan balapan kelas MP1 di Piala Presiden 2021 kemarin.

Selain cornering speed yang jauh lebih tinggi dan memberatkan rasio gir, lintasan lurus Sirkuit Sentul juga mengharuskan dirinya menggunakan gaya balap baru.

“Kalau di Sentul Kecil itu kami biasa balapan berombongan, di Sentul Besar ini malah harus jaga jarak,” ujar Wildan kepada GridOto.com dalam kesempatan yang sama.

Pradana/GridOto.com
Wildan Goma, berhasil rebut kemengan di Race 2 Kejurnas balap motor bebek Piala Presiden 2021 kelas MP1 berkat strategi cerdik.

“Kalau terlalu dekat itu rawan disalip menggunakan slipstream, terutama di lintasan lurus Sirkuit Sentul yang panjang banget,” tambahnya.

Menyalip menggunakan efek slipstream memang menjadi senjata yang cukup ampuh untuk menyalip di lintasan lurus.

Terutama di kejuaraan balap dengan level performa yang tidak terlalu jauh antar motor para peserta satu sama lain seperti di Kejurnas Piala Presiden 2021.

“Makanya tidak bisa rombongan karena kalau jaraknya terlalu dekat, slipstream-nya tidak seampuh kalau jarak antar motor lebih besar,” kata Wildan.

“Tapi kalau terlalu jauh efeknya malah berkurang, makanya kalau sedang memimpin sebisa mungkin jarak dengan motor yang ada di belakang itu sudah jauh,” tutupnya.