Street Manners: Etika di Jalan Tol, Jangan Betah Melaju di Lajur Kanan Terus Ya, Ini Alasannya

Harun Rasyid - Rabu, 8 September 2021 | 07:15 WIB

Ilustrasi menyalip kendaraan lain di jalan tol. (Harun Rasyid - )

Baca Juga: Pengemudi Mobil Tabrak Orang Menyeberang di Jalan Tol Hingga Tewas, Bisakah Disalahkan?

Menurutnya, mendahului kendaraan lain juga dibutuhkan komunikasi yang baik antar sesama pengemudi.

"Komunikasi ini bisa dengan klakson, lampu high beam hingga menyalakan lampu sein sebagai tanda izin mendahului. Tujuannya agar sesama pengemudi tahu dan saling mengingatkan," ucap Sony.

Saat kendaraan di depan bisa disalip, pengemudi harus tenang dan melakukan manuver yang halus.

"Tujuannya agar keseimbangan saat mobil menyalip atau melaju tetap terjaga. Setelah kendaraan lain didahului, pastikan juga selama 20 sampai 30 detik kemudian, kendaraan kembali ke lajur awal di sisi kiri atau tengah. Artinya jangan berlama-lama di lajur tol paling kanan," terang Sony.

Otomotif.kompas.com
Contoh tidak benar, menyalip kendaraan di Tol menggunakan bahu jalan.


Sebab menurut Sony, berkendara secara statis di lajur paling kanan jalan tol bisa disebut sebagai lane hogger.

"Istilah ini bisa diartikan pengemudi yang bodoh karena tidak memperdulikan kendaraan lain karena mengganggu dan menghambat pengemudi lain menggunakan lajur untuk mendahului," ungkapnya.

"Tindakan lane hogger terjadi akibat pengemudi kerap merasa paling aman di lajur kanan jalan tol. Padahal tabrakan beruntun sering terjadi di lajur tersebut," lanjut Sony.

Patut diketahui, lajur tol umumnya terbagi menjadi tiga bagian dengan batas kecepatan tertentu.

Baca Juga: Street Manners - Jangan Asal Tancap Gas, Perhatikan Ini Jika Ingin Menyalip Kendaraan Besar di Jalanan Menanjak