Mau Mudik Jangan Harap Lewat Jalur Ini, Polisi Berjaga 24 Jam

M. Adam Samudra - Jumat, 16 April 2021 | 10:20 WIB

Kakorlantas Irjen Pol Istiono saat melakukan survey pos pemetaan titik penyekatan (M. Adam Samudra - )

GridOto.com - Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Pol Istiono, melakukan survey pos-pos penyekatan pelarangan mudik di jalur selatan dalam rangka operasi keselamatan.

Istiono menyebut jalur selatan adalah jalur yang perlu diantisipasi karena merupakan jalur favorit para pemudik untuk menghindari pos penyekatan.

Kakorlantas menyusuri jalur yang mendirikan pos-pos penyekatan dari Polres Cilacap, Polres Banjar, Polres Ciamis sampai Polres Cileunyi, Kamis (15/4/2021).

“Hari ini kami cek ya pantauan jalur selatan dan jalur selatan-selatan. Ini jalur penting dari Tasikmalaya, Ciamis sampai Banjar sampai Majenang," kata Istiono.

Baca Juga: Organda Kudus Desak Pemerintah Cabut Larangan Mudik, Kalau Enggak Hal Ini Bisa Terjadi

"Kesiapan dari teman-teman kapolres tasik, ciamis, dan banjar sudah all out sudah bagus sekali dan tinggal sekarang me-manage aja,” sambung Irjen Pol Istiono.

Istiono memastikan kesiapan di jalur selatan telah siap untuk menyekat para pemudik pada tanggal 6-17 Mei 2021 nanti. 

“Jadi untuk larangan mudik lebaran tgl 6-17 sudah siap di titik-titik penyekatannya ini," tuturnya.

Ia menekankan jajarannya berjaga selama 24 jam selama pemberlakuan peniadaan mudik 6-17 Mei 2021.

Baca Juga: Larangan Mudik Lebaran 2021, Pemerintah Jateng Lakukan Penyekatan di 85 Titik, Masih Bisa Ditambah!

“Kami all out 24 jam,” tegasnya.

Pemberlakuan tiga Shift ini dilakukan untuk mencegah pengawasan aparat lengah dari para pemudik.

Media Center NTMC Polri
Kakorlantas Irjen Pol Istiono (tengah) saat lakukan survey pos Kakorlantas irjen istiono bersama Kabagops Korlantas Kombes Pol Rudi Antariksawan (kiri) dan Kapolres tasikmalaya AKBP Doni (kanan)

Sebab, diyakini pemudik akan melakukan berbagai upaya untuk lolos dari penyekatan dari pos yang sudah dipersiapkan.

“Pos penyekatan ada 333 titik. Ini kita tambah dari hasil evaluasi tahun lalu yaitu 146 titik. Penambahan ini termasuk di jalur-jalur tikus ya,” pungkasnya.

Terkait sanksi, Kakorlantas menegaskan sanksi diberlakukan bagi para pemudik hanya diputarbalikkan saja.

Sebab, operasi keselamatan ini merupakan operasi yang mengedepankan humanis dan persuasif.

“Ya, sanksi operasi ini adalah operasi kemanusiaan jadi tindakan kita tetap persuasif humanis. Tindakan sanksi hukum hanya putar balik arah saja. Dan kita mengandalkan kesadaran masyarakat untuk tidak mudik,” tuturnya.