Mercedes Akui Gagal Maksimalkan Pengembangan Sistem DAS di F1 2020

Rezki Alif Pambudi - Jumat, 25 Desember 2020 | 18:50 WIB

Sistem DAS Mercedes gagal dimaksimalkan potensinya (Rezki Alif Pambudi - )

GridOto.com - Mercedes mengakui gagal memaksimalkan pengembangan Dual Axis Steering (DAS) System di F1 2020.

Bagi yang lupa, sistem Dual Axis Steering (DAS) dikeluarkan Mercedes pada tes musim dingin di Barcelona awal 2020.

Sistem ini memungkinkan pembalap mengatur simpangan sudut roda depan mobil terhadap arah laju mobil.

Pembalap tinggal menarik setir mereka ke belakang untuk membuat arah roda depan lebih ke dalam.

Baca Juga: Davide Brivio Bocorkan Rahasia Suzuki Bisa Jadi Juara MotoGP 2020

Lewis Hamilton dan Valtteri Bottas dapat menarik setirnya ke belakang saat memulai melaju di trek lurus.

Ouest-france.fr
Ilustrasi perubahan sudut roda depan ketika DAS digunakan

Salah satu keuntungan memainkan sudut roda depan ini adalah bisa dipakai menjaga suhu ban saat periode Safety Car.

Pada awalnya, sistem DAS ini sempat diprotes beberapa tim, terutama Red Bull.

Pada akhirnya FIA melegalkannya, meski hanya untuk musim 2020 saja dan di 2021 tidak boleh dipakai lagi.

Dan ternyata sistem DAS ini tidak terlalu berdampak dalam keberhasilan Mercedes merengkuh titel di 2020.

Baca Juga: Bukan Valentino Rossi Ataupun Marc Marquez, Casey Stoner Jadi Rival Terberat Pilihan Andrea Dovizioso

Direktur Teknis Mercedes, James Allison, mengungkap bahwa Mercedes gagal mengembangkannya selama 2020 ini.

"Sebenarnya kami sangat mengharapkannya (sistem DAS)," kata James Allison, dilansir GridOto.com dari The-Race.com.

"Kami berharap bisa menggunakannya secara lebih lagi terutama saat transisi dari ban lama ke ban baru, di mana pembalap akan menemukan tikungan tertentu yang bisa lebih mudah untuk diekploitasi DAS karena ada perubahan dari respons setirnya," jelasnya.

James Allison juga mengakui bahwa pembalapnya juga agak kesulitan menerapkannya di atas trek.

"Tapi jika musimnya normal tanpa gangguan Covid-19, mungkin kami punya kesempatan lebih untuk mengembangkan dan mengetesnya, lalu barangkali kami bisa membuat control lebih bagus dari batasan yang sekarang, di mana yang pertama sangat kaku," ungkapnya.