Penjualan Mobil Listrik Tesla Meningkat di Tengah Pandemi Covid-19, Sahamnya Juga Meroket Hingga Ratusan Persen

Ruditya Yogi Wardana - Minggu, 2 Agustus 2020 | 10:50 WIB

Tesla (Ruditya Yogi Wardana - )

Sebelumnya, pada cuitan di akun Twitter @elonmusk, CEO Tesla ini sempat mengatakan saham perusahaannya terbilang terlalu tinggi di angka 700 Dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp 10,2 juta (kurs 1 Dolar Amerika Serikat = Rp 14.700, 2 Agustus 2020).

Tapi belum lama ini, nilai saham Tesla malah meroket menjadi 1.454 Dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp 21,3 juta terhitung sejak Jumat (31/07/2020).

Peningkatan angka saham ini dapat diraih salah satunya atas kontribusi para pekerja di pabrik China.

"Pegawai di China membuat saya tercengang. Banyak dari mereka merupakan orang yang cerdas dan pekerja keras. Namun tak satu pun dari mereka mengharapan pujian maupun penghargaan. Sedangkan pegawai di Amerika Serikat, mereka semakin haus akan pujian dan penghargaan," ungkap Musk.

Baca Juga: Tesla Seret Rivian ke Jalur Hukum, Apa yang Dipermasalahkan Kedua Pabrikan Mobil Listrik Ini?

Perlu diketahui, Tesla sudah membangun pabrik di Shanghai, China dan hal tersebut membuat penjualan Model 3 semakin meningkat, khususnya di pasar Negeri Tirai Bambu.

Tak hanya itu, pabrikan ini juga tengah merekrut karyawan guna meningkatkan produksi serta mempersiapkan perakitan Tesla Model Y terbaru di pabrik Shanghai.