Street Manners: Pemotor Kecelakaan di Speedtrap, Salah Konstruksi atau Pengendaranya?

Harun Rasyid - Rabu, 8 Juli 2020 | 20:40 WIB

Ilustrasi speedtrap yang bahayakan pengendara motor (Harun Rasyid - )

Baca Juga: Tips Aman Melibas Speedtrap Pakai Motor Matik, Biar Sokbreker Awet

"Bikers sebenarnya sudah paham banyak speedtrap di jalan raya, tapi mereka rata-rata malas mengurangi kecepatan. Padahal polisi tidur berjajar ini sengaja dipasang dekat zona-zona yang ramai seperti dekat sekolah, pelican cross dan sebagainya," jelas Sony.

"Jadi sebenarnya melewati speedtrap walau bentuknya bagaimanapun akan aman-aman saja kalau pengendara sudah mengurangi kecepatan sebelumnya," lanjutnya.

Jakarta.tribunnews.co.
Ilustrasi pemotor yang hati-hati melewati speedtrap


Tidak hanya aman, melewati speedtrap dengan benar juga dapat mengurangi dampak kerusakan komponen kaki-kaki kendaraan.

"Menurut saya banyak yang salah dalam menilai speedtrap. Kalau dilibas dengan kecepatan pelan tidak membuat motor rusak, yang bikin rusak itu kalau melibasnya dengan emosi dan kecepatan tinggi. Jadi pilihan selamat atau tidak itu karena pengendaranya," ungkap Sony.

Baca Juga: Street Manners: 7 Tips Menghadapi Jalan yang Menanjak dan Menurun

Ia juga menambahkan, seharusnya memang para kontraktor mengikuti standar keselamatan saat membuat speedtrap.

"Tinggi speedtrap yang benar itu standarnya sekitar 1 cm, bentuknya tidak boleh bersudut. Kemudian lebarnya juga harusnya 7 sampai 10 cm dan harus berwarna putih untuk memberi tanda ke pengendara yang melintas," terang Sony.

Karena sekarang sudah tahu, sebaiknya lebih hati-hati ya sob saat melewati speedtrap.