Leasing Enggan Berikan DP Ringan, Pola Pembelian Konsumen di Dealer Honda Berubah

Muhammad Ermiel Zulfikar,Muhammad Rizqi Pradana - Kamis, 25 Juni 2020 | 21:05 WIB

Penjualan Turun Akibat Pandemi Covid-19, Dealer Mobil Honda Sebut Masih Tidak Seburuk Krismon Tahun 1998. (Muhammad Ermiel Zulfikar,Muhammad Rizqi Pradana - )

GridOto.com - Kebijakan leasing yang semakin ketat dan enggan memberikan down payment (DP) ringan selama pandemi Covid-19, tidak hanya berpengaruh terhadap menurunnya penjualan mobil baru di Tanah Air.

Melainkan juga menyebabkan berubahnya pola pembelian konsumen yang dalam beberapa bulan terakhir didominasi oleh pembelian secara tunai atau cash.

Seperti dirasakan oleh dealer Honda Maju Motor yang berlokasi di kawasan Sunter, Jakarta Utara.

Baca Juga: Layanan Home Service Masih Jadi Primadona Konsumen di Dealer Honda Selama Pandemi Covid-19

“Dulu sekitar 50 hingga 60 persen dari total pembelian di dealer kami menggunakan leasing. Dari total pembelian kredit tersebut, hampir setengahnya memanfaatkan DP ringan,” ujar Aan Pujiyanto Budi, Sales Manager Honda Maju Motor saat berada di Instagram Live GridOto.com bertajuk ‘Aktivitas Dealer Selama Pandemi Covid-19’, pada Rabu (24/6/2020).

“Sekarang lebih banyak konsumen yang mengajukan pembelian secara tunai, bahkan persentasenya mencapai 70 persen,” jelasnya.

GridOto.com
Aan Pujiyanto Budi (Kanan), Sales Manager Honda Maju Motor saat berada di Instagram Live GridOto.com.

Aan menjelaskan, sebelum adanya pandemi Covid-19 konsumen bisa mengajukan DP ringan sebesar 15 hingga 25 persen.

“Sekarang DP minimal bisa menjadi 40 bahkan mencapai 50 persen dari total harga kendaraan,” ungkap pria yang akrab disapa Aan itu.

Baca Juga: Memasuki Masa PSBB Transisi, Konsumen Kembali Kunjungi Dealer Honda untuk Bertransaksi

Meski begitu, ia menilai bahwa kondisi pasar otomotif saat pandemi Covid-19 ini tidak seburuk saat krisis moneter yang terjadi di 1998 silam.

"Tahun 98 dulu bahkan gak ada penjualan, tapi kabar baiknya tahun 2020 pandemi ini cuma nahan pembelian. Meskipun total penjualan hanya 20 persen akibat pandemi,” pungkasnya.