Sering Bangun Infrastruktur Transportasi, Kemenhub Ingin Ada Tolok Ukur Dampak Baik Buruknya

Gayuh Satriyo Wibowo - Kamis, 25 Juni 2020 | 10:35 WIB

Ilustrasi Tol Trans Sumatera (Gayuh Satriyo Wibowo - )

GridOto.com - Pemerintah dalam beberapa tahun terakhir menggencarkan pembangunan infrastruktur penunjang transportasi.

Sebut saja Tol Trans Jawa, Tol Trans Sumatera, hingga pembangunan jalan tol di Pulau Kalimantan.

Merekapun menginginkan adanya feedback atas hasil pembangunan tersebut.

Melansir Dephub.go.id, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersama sejumlah akademisi dari beberapa perguruan tinggi berkolaborasi membahas metode yang dapat mengukur dampak pembangunan infrastruktur transportasi terhadap perekonomian Indonesia.

Baca Juga: Tol Baru Sepanjang 60 Km di Kalimantan Timur Segera Dibangun, Terhubung ke Ibu Kota Negara Baru

"Harus ada indikator yang digunakan untuk mengukur pembangunan infrastruktur transportasi tersebut benar-benar memberikan manfaat positif bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahterahan masyarakat," ujar Menhub, Budi Karya Sumadi, Rabu (24/6).

Hal tersebut disampaikannya saat membuka webinar yang diselenggarakan Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan (Balitbanghub) dan Inspektorat Jenderal (Itjen) Kemenhub dengan tema 'Metode Pengukuran Pengaruh Pembangunan Infrastruktur Transportasi Terhadap Perekonomian'.

Kementerian Perhubungan
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi saat membuka webinar yang diselenggarakan Balitbanghub dan Itjen Kemenhub, Rabu (24/6)

Ia menyebutkan, menurut arahan Joko Widodo selaku Presiden Indonesia, bahwa dalam bekerja tak hanya menjalankan tugas saja namun juga harus dipastikan manfaatnya dapat tercapai.

"Jadi bukan hanya sekedar terpenuhi atau hanya sent tapi juga harus delivered (dapat langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat),” jelas Menhub.

Baca Juga: Pembahasan Proyek Jalan Tol Yogyakarta-Cilacap Dilanjutkan Kembali, Kapan Mulai Konstruksinya?

Untuk itu harus ada indikator yang digunakan sebagai patokan untuk menilai hasil kerja mereka.

Dengan begitu bisa diketahui apakah pembangunan infrastruktur penunjang transportasi yang dibangun sudah tepat guna atau belum.

Oleh karena itu perlu kolaborasi antara Kemenhub dengan para akademisi perguruan tinggi untuk memformulasikannya.

“Saya berharap hasil dari kolaborasi ini dapat menjadi acuan para Direktorat Teknis dalam pengukuran outcomes/dampak suatu pembangunan infrastruktur transportasi,” tutur Menhub Budi.