Cerita Sopir Angkot di Mojokerto, Semakin Merana Karena Pandemi Covid-19, Pemerintah Sudah Berikan Bantuan?

Ruditya Yogi Wardana - Selasa, 9 Juni 2020 | 18:20 WIB

Angkot Lyn rute Mojokerto-Mojosari di Terminal Baru Mojosari Kabupaten Mojokerto. (Ruditya Yogi Wardana - )

GridOto.com - Pendapatan yang menurun bahkan nyaris nihil selama pandemi Covid-19, membuat puluhan sopir Angkutan Umum jenis Lyn di Mojokerto, Jawa Timur (Jatim) pasrah.

Ketua Paguyuban Angkutan Umum Lyn di Terminal Baru Mojosari, Suwari (55) mengatakan, pandemi Covid-19 membuatnya sulit untuk mendapatkan penumpang yang mayoritas adalah pedagang di pasar, anak sekolah dan pekerja pabrik.

"Berhubung sekolah libur, pariwisata tutup dan orang kerja pabrik sepi apalagi ada pembatasan aktivitas selama ada virus Corona, sehingga tidak ada penumpang," ujar Suwari dikutip GridOto.com dari Surya.co.id, Senin (08/06/2020).

Suwari menuturkan, rata-rata ada 10 hingga 15 armada angkutan kota (angkot) yang masih beroperasi setiap harinya selama masa pandemi Covid-19.

Baca Juga: PO Bus NPM Tak Beroperasi Selama Dua Bulan, Coba Bertahan Agar Sopir dan Karyawan Tak Di-PHK

Para sopir angkot ini terpaksa tetap beroperasi, dikarenakan tidak adanya pilihan pekerjaan lain.

"Biasanya pendapatan satu hari sekitar Rp 25 ribu sampai Rp 30 ribu. Sudah termasuk setoran ke juragan pemilik angkot. Tapi sejak ada virus Corona, sudah tidak ada setoran," ungkap Suwari.

Menurutnya, sebagian besar sopir angkot telah mendapatkan keringanan dari para pemilik kendaraan dengan tidak diwajibkan untuk memberikan uang setoran.

Meski begitu, mereka yang berani beroperasi di masa pandemi Covid-19 bisa dikatakan sudah siap untuk merugi.

Baca Juga: Merugi Puluhan Miliar Rupiah, PO Primajasa Tetap Tak Operasikan Armadanya, Apa Alasannya?