Sambut New Normal, Pengamat Transportasi: Akan Bahaya Jika Ganjil Genap Tidak Diberlakukan

Naufal Shafly - Kamis, 4 Juni 2020 | 18:30 WIB

Ilustrasi kawasan yang terkena dampak ganjil genap (Naufal Shafly - )

GridOto.com - Ditiadakannya kebijakan ganjil genap di Jakarta untuk sementara waktu menuai kritik dari Pengamat transportasi, Djoko Setijowarno.

Menurutnya, jika ganjil genap ditiadakan maka dikhawatirkan akan menimbulkan kepadatan yang berujung dengan kemacetan.

Apalagi selama pandemi Covid-19 masyarakat cenderung menghindari angkutan umum dan lebih memilih untuk menggunakan kendaraan pribadi.

"Saya kira memang harus tetap diberlakukan. Karena kecenderungannya orang akan menggunakan transportasi pribadi di tengah Pandemi ini. Kalau enggak ada ganjil genap makin parah aja Jakarta," ucap Djoko kepada GridOto.com, Kamis (4/6/2020).

Baca Juga: Ada Fase New Normal, Aturan Ganjil Genap di DKI Jakarta Bakal Diberlakukan Lagi? Begini Penjelasannya

Selain itu, Djoko meminta pemerintah untuk benar-benar mengatur transportasi publik, agar tidak terjadi penyebaran Covid-19 di dalamnya.

Begitu juga dengan jam kerja masyarakat, agar mobilitas mereka tidak terpusat di satu titik.

Ia pun menyarankan pemerintah untuk melakukan koordinasi dengan gugus tugas penanganan Covid-19 terkait hal tersebut.

"Artinya di sini, transportasi itu kan kebutuhan turunan. Yang harus dilakukan adalah penataan aktivitas. Jadi contohnya diatur jam kerjanya harus tidak boleh sama, ada yang masuk pagi, ada yang jam 9, jam 10 dan lain-lain," papar pria yang juga Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) ini.

"Atau, pola kerjanya diubah, sekarang kan bisa work from home, jadi mungkin bisa diatur seminggu masuk seminggu tidak, bergiliran. Sehingga mengurangi mobilitas orang, terutama di jam sibuk," tutupnya.