Mengintip Sejarah Panjang Perjalanan Pininfarina, Perusahaan Karoseri Top Dunia

Gayuh Satriyo Wibowo - Minggu, 24 Mei 2020 | 21:26 WIB

Pininfarina Battista (Gayuh Satriyo Wibowo - )

GridOto.com - Nama Pininfarina tentu sudah tak asing lagi terdengar di telinga sobat.

Perusahaan karoseri asal Italia ini telah bekerjasama dengan merek-merek top dunia untuk menggarap produk mereka.

Sebut saja seperti Alfa Romeo, Cadillac, Ferrari, Fiat, Rolls-Royce, Lancia, dan masih banyak yang lainnya.

Yuk, kita intip perjalanan karir Pininfarina hingga mendapat nama besar seperti sekarang ini.

Baca Juga: Ulang Tahun Yang ke-90, Pininfarina Pamer Logo Baru. Kayak Gini Loh Bentuknya

Pininfarina
Sergio Pininfarina, anak dari Battista Pininfarina pada masa mudanya

Pininfarina didirikan oleh Battista 'Pinin' Farina di Italia pada 23 Mei 1930.

Sebelum mendirikan perusahaannya, Battista sempat main ke Amerika bertemu Henry Ford dan diminta tinggal untuk bekerja di Ford Motor Company yang saat ini menjadi perusahaan kendaraan kenamaan asal negeri Paman Sam.

Namun Battista menolak dan akhirnya mendirikan 'Carrozzeria Pinin Farina'.

Rencananya perusahaan ini menjadi spesialis pembuat bodi namun ia ingin mengembangkannya melampaui tingkat pengerjaan manual.

Perjalanannya tak mulus apalagi saat perang dunia II pabrik Pininfarina sempat dihancurkan.

Baca Juga: Kendaraan Gabungan Motor dan Tank Ini Jadi Andalan Jerman Saat Perang Dunia 2

Padahal saat itu mereka sedang getol membicarakan kerjasama dengan General Motors.

Tanpa kegigihan Battista, mungkin momen tersebut menjadi akhir dari perusahaan ini.

Pininfarina
Enzo Ferrari bersama Sergio Pininfarina

Pada awal 1950an Pininfarina menjalin kerjasama yang apik dengan mitra satu negaranya, Ferrari.

Pininfarina ditunjuk dalam mendesain berbagai streetcar dari merek berlogo kuda jingkrak tersebut hingga berpuluh-puluh tahun.

Baca Juga: Lamborghini Aventador Ditantang Ferrari F12 Berlinetta, Mana Lebih Kencang?

Antara lain Ferrari Testarossa, Ferrari Modulo yang dibuat pada 1970 dengan konsep futuristik, hingga yang terakhir Ferrari F12Berlinetta pada tahun 2012 lalu.

Topgear
Ferrari F12 Berlinetta

Pada 1958 pabrik baru Pininfarina pun rampung pengerjaannya di atas tanah seluas 75 ribu meter persegi.

Di tahun 1961, Battista mengoper Pininfarina ke tangan anaknya, Sergio Pininfarina dan menantunya Renzo Carli.

Di tangan keduanya Pininfarina makin melebarkan sayap tak hanya dibidang otomotif namun juga industri dan desain lain.

Baca Juga: Pakai 21 Part Custom Bikin Ferrari F12berlinetta Tambah Beringas

Nama Pininfarina pun terus melejit mudai dari mendapat perhatian besar dari khalayak hingga berbagai penghargaan.

Perusahaan keluarga ini pun terus turun temurun Andrea Pininfarina dan kini dipegang oleh Paolo Pininfarina.

Pada 2015 saham dari Pininfarina pun dibeli oleh Mahindra Group, sebuah perusahaa nmultinasional dari India.

Saat itu Mahindra Group menggelontorkan uang yang tak sedikit untuk memboyong Pininfarina hingga 168 juta Euro atau yang setara dengan Rp 2,7 triliun. (Kurs 1 Euro=Rp 16.156 per 25 Mei 2020)

Baca Juga: Sebentar Lagi Akan Hadir Mobil Listrik Mewah, Pininfarina Karma GT

Pininfarina
Pininfarina Battista

Kini kurang lebih 76 persen saham dari karoseri Pininfarina dipegang Mahindra Group

Mahindra Group sendiri memiliki banyak anak perusahaan yang berhubungan dengan otomotif seperti Peugeot Motorcycle, Mahindra Two Wheelers, SsangYong Motors, Mahindra Truck & Bus, dan lain-lain.

Setelah dipegang Mahindra Group, pada 2018 Pininfarina pun mengeluarkan Pininfarina Battista, mobil listrik bertenaga 1.877 tenaga kuda yang menggunakan basis yang sama dengan Rimac C Two.