Pentingnya Tertib Berlalu Lintas Masuk ke Kurikulum Pendidikan

M. Adam Samudra - Jumat, 6 Maret 2020 | 08:34 WIB

Ilustrasi bonceng tiga (M. Adam Samudra - )

GridOto.com - Budaya tertib lalu lintas masih rendah. Kemenhub menyebut, angka kecelakaan cukup besar diatas 50-70 persen atau rata-rata 3 orang meninggal setiap jam.

Karenanya, Kementerian Perhubungan Darat mengadakan program kampanye Sosialisasi Sadar Lalu Lintas Usia Dini (SALUD).

Direktur Lalu Lintas Jalan Kementerian Perhubungan, Sigit  Irfansyah menjelaskan, dalam kesempatan itu diberikan beberapa materi.

"Kita akan mulai dari anak-anak Pra TK kita edukasi mengenai aturan lalu lintas. Kita sudah mulai, jadi yang kita edukasi adalah para guru. Cara edukasinya bagaimana? Caranya dengan mengubah nyanyian berbau lalu lintas," kata Sigit kepada GridOto.com di Jakarta, Rabu (4/3/2020).

(Baca Juga: Waduh, Kata Kemenhub Setiap Satu Jam Tiga Orang Meninggal Akibat Kecelakaan di Indonesia!)

Tak hanya itu, Kemenhub juga menggandeng Kwartir Nasional (kwarnas) atau satuan organisasi yang mengelola Gerakan Pramuka Nasional untuk mendidik anak disiplin dasar berlalu lintas sejak dini.

Kemenhub sudah membuat MoU dengan Kwarnas untuk memasukkan pendidikan disiplin dasar berlalu lintas dalam kurikulum pendidikan.

"Kita akan edukasi ke anak-anak pramuka mengenai keselamatan. Karena mereka adalah bagian dari pengguna sepeda motor. Jadi nantinya lomba-lomba yang dilakukan akan diganti dengan keselamatan. Kegiatan pramukanya tetap, tapi substansi acaranya tentang aksi keselamatan. Intinya dari pihak Kwarnas juga sudah setuju kita tinggal menunggu MoU," paparnya.

Kesepakatan di atas tak lepas dari banyaknya remaja dan pelajar bisa berkendara namun secara mental, pola pikir dan kedewasaan dalam berinteraksi di jalan raya masih perlu bimbingan. Di sinilah pentingnya peran guru di sekolah.