Situs Jual Beli Kendaraan Kurang 'Dongkrak' Penjualan Motkas, Platform Baru Bisa Jadi Jawaban

Harun Rasyid - Sabtu, 4 Januari 2020 | 14:35 WIB

Ilustrasi showroom motor bekas (Harun Rasyid - )

GridOto.com - Terus berkembangnya teknologi, membuat banyaknya aplikasi, forum sosial media maupun website jual beli khususnya kendaraan bermotor.

Motor sampai mobil dari yang baru sampai bekas dengan mudah ditemukan dalam genggaman smartphone yang dipunyai setiap orang.

Situs jual beli kendaraan tersebut dinilai bisa membantu penjualan para pedagang motor dan mobil bekas, tapi pada kenyataannya tidak juga.

Haji Ebun, Owner dealer motor bekas (motkas) bernama H. Ebun Motor di Depok, Jawa Barat mengungkapkan kalau jualan motor secara konvensional lebih baik.

(Baca Juga: Penjualan Motor Bekas Dalam Setahun Anjlok, Faktor Riwayat Kredit Konsumen Jadi Hambatan)

"Saya udah lama gak pakai situs atau aplikasi jual beli online, karena gak kepegang jadi saya harus punya karyawan khusus jadi admin jadi udahlah cara jualan biasa aja. Di Online juga kebanyakan nanya-nanya aja, ujung-ujungnya kan ke showroom juga," terang Ebun, saat dihubungi GridOto, Jumat (3/1/2020).

Ahmad Ashari, Pemilik showroom motkas, Berkah motor di Depok mengatakan aplikasi atau website jual beli kendaraan juga kurang efektif membantu penjualan.

"Situs atau aplikasi jual beli masih punya kelemahan yaitu enggak ada lisensi yang menyatakan seseorang ini adalah penjual resmi atau penjual terpercaya dari showroom A misalnya," ujar Ahmad, Jumat (3/1/2020).

"Jadi orang yang gak profesional pun atau gak bisa apa-apa juga bisa menjual kendaraan di website itu dan itu menurut saya dampaknya gak bagus buat pembeli," tambahnya kepada GridOto.com.

(Baca Juga: Ini 5 Mobil Bekas Pilihan yang Siap Berenang saat Banjir Mengadang)

Ahmad berharap harus ada wadah baru yang berisi pedagang motor atau mobil bekas yang kredibel.

"Harapannya sih ada wadah baru mau itu situs atau aplikasi yang penjualnya ya yang benar-benar pedagang atau kredibel. Karena masyarakat bakalan butuh juga sih jadi gak semacam situs jual beli yang sekarang ada," tutup pria yang biasa disapa Ari.