Antara LED dan Bohlam Konvensional, Mana yang Lebih Baik Saat Dipakai Menembus Hujan dan Kabut?

Dida Argadea - Selasa, 22 Oktober 2019 | 10:20 WIB

Ilustrasi jarak pandang saat hujan (Dida Argadea - )

Selain itu, pada dasarnya mata manusia lebih mudah melihat cahaya yang panjang gelombangnya tinggi.

Contoh warna yang memiliki panjang gelombang tinggi dimulai dari merah, jingga, kuning, hijau, biru, dan seterusnya.

Penggunaan lampu berwarna kuning akan menghilangkan warna biru dan violet dari spektrumnya.

Bingung sama penjelasannya?

(Baca Juga: Cuaca Berkabut, Toyota Avanza Diseruduk Motor dari Belakang, Satu Orang Luka)

Begini, ilustrasi mudahnya coba kamu perhatikan saat lampu berwarna putih atau biru dalam menembus kabut.

Kamu bakal melihat menemukan pantulan warna putih atau biru tersebut yang disebut 'glare'.

Saat hujan atau kabut, sinar putih akan memantul seperti cermin.

Udaipur
Perhatikan bedanya, lampu warna putih punya glare yang kuat, sedangkan lampu yang kekuningan sedikit glare-nya

Kondisi tersebut membuat pengendara akan silau yang membuat jarak pandang makin terganggu.

Nah lampu kuning justru memiliki pancaran sinar yang baik untuk menembus hujan atau kabut.

Dengan menghilangkan warna biru dan putih, maka fenomena glare akan diminimalisir.

(Baca Juga: Modal Rp 500 Perak Bikin Visor Helm Anti Berkabut)

Pada mobil sih menembus hujan memang relatif lebih aman karena ada foglamp yang sorotan cahayanya lebih fokus.

Namun bagi pengguna motor dengan lampu LED berwarna putih, tetap wajib hukumnya untuk meningkatkan kewaspadaan kala berkendara ditengah hujan.

Atau kalau keadaannya memungkinkan mending cari tempat berteduh dulu ya, bar aman.