Masih Belum Ngerti Bedanya Mesin 2-tak dan 4-tak? Enggak Sekadar Ngebul, Ini Penjelasannya!

Ditta Aditya Pratama - Minggu, 29 September 2019 | 19:25 WIB

RX-King 2003 full ori plastik masih lengkap semua (Ditta Aditya Pratama - )

Karena cuma perlu 2 langkah untuk menghasilkan tenaga, motor bermesin 2-tak, biasanya punya keunggulannya yang lebih responsif saat akselerasi dan perawatannya yang mudah dengan konsekuensi bahan bakar yang lebih boros!

Selain itu komponen dalam mesin 2-tak lebih sedikit karena tidak ada klep in dan out hingga noken as.

Makanya enggak ada tuh kisahnya motor 2-tak SOHC atau DOHC, karena bahan bakar masuk ke ruang bakar enggak lewat klep in yang diatur bukaannya oleh noken as, tapi lewat inlet port (saluran isap) dan transfer port (saluran transfer). Lihat videonya nih biar gampang bayanginnya:

Oh ya, salah satu ciri khas motor 2-tak adalah ngebul dari knalpotnya. Nah itu bukan karena rusak, tapi memang karena efek dari oli samping.

Tidak seperti mesin 4-tak yang hanya menggunakan satu jenis oli mesin saja, pada mesin 2-tak juga dibutuhkan oli samping.

"Motor 2-tak memerlukan oli samping untuk pelumasan komponen mesin seperti piston, ring piston, kruk as, bearing kruk as. Oli ini ikut terbakar di ruang bakar," beber Muhamad Jaji, Servis Advisor Yamaha Harapan Motor, Pancoran Mas, Depok, kepada GridOto.com.

Jelasnya, oli samping yang terbakar di ruang mesin, otomatis akan menghasilkan asap.

flickr/wiyastra
Ilustrasi Oli Samping

Kalau di motor 4-tak mengeluarkan asap dari knalpot, itu jelas ada masalah pada mesinnya.

Pertanyaan yang muncul, sebenarnya “Tak” itu dari mana asal usulnya, sehingga bisa sampai disebut-sebut oleh berbagai kalangan masyarakat Indonesia.

Kali ini GridOto akan sedikit mengupas asal usul mengenai hal itu.

Dilansir dari Kompas.com beberapa waktu lalu, M Abidin, GM Aftersales and Motorsport Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) coba memberikan jawaban dari rasa penasaran ini.

(Baca Juga: Ramai Motor Bebek 2-tak, Perhatikan Ini Jika Berniat Beli Yamaha F1ZR)

Dia menyebut kalau “Tak” itu disebutnya berasal dari bahasa Belanda yang kemudian diserap menjadi istilah umum di tengah masyarakat Indonesia.

“Istilah 2-takt atau 4-takt itu adalah bahasa Belanda yang artinya stroke atau langkah. Seiring dengan waktu, sebutannya menjadi ‘Tak’. Ini sama seperti komponen crankshaft (poros engkol) yang kemudian dikenal di dalam negeri menjadi krukas,” jelas Abidin.

Sekarang kamu udah bisa jawab nih kalau ada yang nanya Yamaha RX-King mesinnya SOHC atau DOHC.

Kamu tinggal balas tanya, habis baca artikel GridOto.com ya? Hehehe...