GridOto.com - PT Solo Manufaktur Kreasi (Esemka) produsen mobil asal Indonesia ini membangun pabriknya di Sambi, Boyolali, Jawa Tengah.
Tidak ada kabar apapun sebelumnya, secara mengejutkan pada Jumat (6/9/2019) Esemka memeperkenalkan Esemka Bima 1.2 dan Bima 1.3 di pabriknya.
Acara yang dihadiri langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo ini tentu menarik perhatian sekaligus tanda tanya.
Tak ada kabar yang beredar kok tiba-tiba launching?
(Baca Juga: Meskipun Mendapat Banyak Pujian, Esemka Masih Punya PR Kata Pengamat Otomotif)
Hal tersebut menarik GridOto.com untuk menyambangi tempat perakitan mobil Esemka ini dan bertanya kepada warga sekitar.
Budiyanto yang biasa dipanggil bogel, warga Desa Demangan, Kecamatan Sambi, Boyolali memiliki bengkel Rian Motor yang berlokasi kurang lebih 100 meter dari pabrik perakitan mobil Esemka.
Ia pun menceritakan beberapa pengalaman uniknya semenjak berdirinya pabrik perakitan Esemka tersebut di dekat bengkelnya.
Pria paruh baya tersebut mengaku, beberapa kali melihat mobil-mobil buatan Esemka yang melintas di depan bengkelnya.
(Baca Juga: Iseng Cari Bengkel Esemka di Google Maps, yang Muncul Malah Seperti Ini!)
"Ada mobil Esemka yang pikap itu lewat, Mas," terang Budiyanto kepada GridOto.com, Selasa (10/9) di bengkelnya.
Kejadian yang ia alami itu jauh hari sebelum diluncurkannya mobil pikap Esemka Bima.
Walaupun tak ada kabar yang beredar, diam-diam Esemka mengembangkan produk buatannya dan menjajalnya di sekitaran pabrik.
Tak hanya Esemka Bima saja, Budiyanto juga pernah melihat mobil lain yang belum pernah dia lihat sebelumnya.
(Baca Juga: 'Feeling' Presiden Jokowi Mengatakan Esemka Bakal Laku Keras. Kenapa?)
"Ada mobil yang gede, Mas. Mirip (Daihatsu) Terios apa (Toyota) Rush. Tapi bukan itu mobilnya," ucapnya.
Kemungkinan sih mobil tersebut adalah mobil Esemka Rajawali, yang dulu pernah digunakan sebagai mobil dinas Jokowi saat menjabat Walikota Solo.
Atau bisa jadi malah Esemka Garuda 1, yang notabene merupakan mobil baru dari Esemka tipe SUV yang berkubikasi 2.000 cc dengan penggerak 4x2.
Budiyanto sendiri tidak menggambarkan secara jelas mobil apa yang dia lihat.
Namun yang pasti, walaupun tanpa adanya pemberitaan yang masif dan banyaknya isu-isu serta kritikan terhadap mereka, Esemka tetap mencoba mengembangkan mobil buatannya.