Kerap Bikin Macet! Satlantas Polres Bogor Punya Cara Baru Urai Kemacetan di Jalur Puncak

M. Adam Samudra - Senin, 9 September 2019 | 10:30 WIB

Ilustrasi kepadatan arus Jalur Puncak (M. Adam Samudra - )

GridOto.com - Satlantas Polres Bogor menggelar apel gabungan bersama Kementerian Perhubungan di Ciawi Bogor pada Minggu (9/9/2019)

Hal ini guna mengurai kemacetan di jalur puncak pada saat weekend.

Sebanyak 150 Personil Lalu Lintas Polres Bogor dan 50 personil gabungan BPTJ Kemenhub Taruna STTD diterjunkan langsung di sepanjang jalur puncak.

Apel pagi kesiapan pengamanan jalur puncak di pimpin langsung oleh AKP M. Fadli Amri, Kasat Lantas Bogor.

(Baca Juga: Polres Bogor Ungkap Kasus Curanmor, Ternyata Motor Jenis Ini yang Jadi Favorit)

Disamping pengamanan jalur puncak, ia juga akan melaksanakan survey bersama Kemenhub untuk persiapan melaksanakan beberapa alternatif solusi mengurai kemacetan puncak.

“Hari ini (Minggu), kami bersama Kementerian Perhubungan melaksanakan survey awal di Jalur Puncak. Tujuannya adalah mencari solusi alternative di jalur puncak selain one way, gambaran awal ini penting agar bisa mengambil kebijakan alternative mengurai kemacetan puncak," tutur AKP Fadli di Bogor.

Satlantas Polres Bogor dan Kemenhub akan melakukan uji coba menggunakan sistem kanalisasi 2-1 (dua kendaraan naik, satu kendaraan turun atau sebaliknya).

Ini memerlukan kanalisasi yang cukup panjang dari pos Gadog hingga puncak pas, baik personil maupun barrier. Jarak dari pos Gadog hingga puncak pas sejauh 22 Km.

(Baca Juga: Masyarakat Diimbau Tidak Lewati Jalur Puncak Pada Sabtu dan Minggu, Ini Alasannya)

Kegiatan ini harus didukung dengan mengoptimalkan jalur alternatif Cibubur-Cileungsi-Jonggol untuk mengurangi beban kendaraan yang melintas puncak.

“Upaya-upaya terus kami lakukan untuk mengurai kemacetan di puncak, memang saat ini rekayasa lalin yang paling baik adalah dengan one way karena sangat efektif memangkas waktu tempuh kendaraan yang melintas," tuturnya.

Dengan satu jalur, pihaknya bisa memangkas hingga setengah dari waktu tempuh kendaraan apabila diberlakukan normal 2 arah.

Tak hanya itu, sistem 2-1 juga akan diujicobakan dalam waktu dekat dan akan dilakukan evaluasi bertahap, bagaimana dampak kepada pergerakkan kendaraan dari sisi waktu tempuh maupun keselamatan berkendara.