Selain Gengsi, Menggelar Event Balap Internasional Punya Manfaat Nyata Bagi Daerah yang Menyelenggarakannya

Muhammad Rizqi Pradana - Sabtu, 24 Agustus 2019 | 14:40 WIB

Gubernur DKI Jakarta amati ajang balapan internasional Formula E dari dekat. (Muhammad Rizqi Pradana - )

GridOto/Rizqi Pradana
Irawan Sucahyono. Persyaratan ini jadi tantangan buat Jakarta yang ingin menggelar balap Formula E

Ia mengumpamakan Singapura yang ingin menarik setidaknya ada 100 ribu orang turis kaya untuk menonton gelaran balap F1 Singapura.

“Mereka berpikir bagaimana cara untuk men-grab duit dia, misalnya target satu orang turis mengeluarkan 5.000 Dolar Singapura,” kata sesepuh dunia balapan Indonesia itu.

“Turis datang kan menginap di hotel, belanja, dan jalan-jalan, (kalau) orang kaya nih, bukan orang susah,” selorohnya.

Ia mengatakan dengan kurs 1 Dolar Singapura = Rp 10 ribu, jika target 50.000 Dolar Singapura per turis itu tercapai, daerah tersebut bisa mendapatkan perputaran uang Rp 5 triliun.

(Baca Juga: Ngecasnya Pakai SPLU ‘Standar,’ Segini Jarak Tempuh Mobil Balap Formula E)

f1experiences.com
Sebelum menggelar F1 Azerbaijan, negara ini lebih terkenal sebagai negara pecahan Uni Soviet dengan catatan HAM yang kurang baik.

“Jadi negara itu akan mendapatkan perputaran uang itu 5 triliun sebagai income nih dari semua warung-warung atau apa, kalau 200 ribu (turis) sudah 10 triliun,” jelasnya.

“Dari pajak 10 persen saja sudah Rp 1 triliun yang masuk, begitu itungannya,” tutup Irawan.