Sosrobahu, Teknologi Jalan Layang Terinspirasi Dongrak Mobil

Hendra - Senin, 12 Agustus 2019 | 12:48 WIB

Konstruksi Sosrobahu di pembangunan jalan layang (Hendra - )

GridOto.com- Masih ingat dengan teknologi Sosrobahu?

Iya, berkat teknologi konstruksi ini, pembuatan jalan layang di Indonesia bisa dilakukan dengan mudah dan berbiaya murah.

Teknologi ini ditemukan pakar konstruksi dari Bali Ir. Tjokorda Raka Sukawati.

Teknik Sosrobahu merupakan teknik konstruksi yang digunakan terutama untuk memutar bahu lengan beton jalan layang.

Dengan teknik ini, lengan jalan layang diletakkan sejajar dengan jalan di bawahnya, dan kemudian diputar 90°.

(Baca Juga: Kota Bandung Akan Bangun Jalan Layang, Desainnya Mirip Jembatan Layang Pasopati)

Penggunaan teknologi ini pembangunan jalan layang tidak mengganggu arus lalu lintas di jalanan di bawahnya.

Teknologi ini digunakan pertama pada tahun 1988 untuk memutar lengan jalan layang di tol layang By Pass, Ahmad Yani, Jakarta Timur yang dikerjakan PT Hutama Karya.

Pembuatan Sosrobahu ini diakui Tjokorda Raka Sukawati terinspirasi dari sistem hidrolik dongrak mobil.

Ketika itu, Tjokorda sedang memperbaiki roda Mercedes-Benz keluaran 1974 miliknya.

"Biasanya orang dongkrak mobil kan di sebelah kiri baru kemudian sebelahnya lagi. Lha kalau saya nggak, saya dongkrak di tengah," ungkap Tjokroda dalam wawancara dengan TVRI.

Akibatnya dua roda terangkat.

Istimewa
Sosrobahu
"Ketika roda belakang diganjal mestinya kan kedua rodanya. Nah, ini satu saja yang diganjal sebelah kiri. Ketika saya keluar dari Mercedes lupa narik rem tangan. Karena kedua kaki depannya berdiri, dan roda belakang cuma 1 yang diganjal kan akhirnya berputar," ungkapnya.

Kejadian tadi memberikan inspirasi bahwa pompa hidraulik bisa dipakai untuk mengangkat benda berat.

Pengalaman inilah yang menjadi inspirasinya dalam mengangkat beton seberat sekitar 480 ton itu.

Meski, secara teknik penemuan itu belum diuji coba karena waktu yang terbatas, Tjokorda yakin temuannya itu bisa bekerja.

Pada tanggal 27 Juli 1988 sekitar pukul 22 WIB, uji coba lapangan dilakukan dan berhasil.

"Saya menangis sewaktu uji coba ini berhasil. Menangis karena ingat ayah dan banyaknya ngeyek (ejekan) dari berbagai kalangan sebelum alat ini dicoba," katanya.

ITB
Ir. Tjokorda Raka Sukowati

Ia menyebutkan seorang ahli konstruksi Eropa sempat menyebutkan 'big mouth' atau si mulut besar.

Kata ahli tersebut, jika teknologi ini benar, pasti sudah lama dilakukan di Eropa.

Akhirnya ia berhasil membuktikan hasil karya anak bangsa.

Pada pemasangan ke-85, awal November 1989, Presiden Soeharto ikut menyaksikannya.

Presiden RI kedua ini memberi nama teknologi itu Sosrobahu yang diambil dari nama tokoh cerita sisipan Mahabharata.