GridOto.com-Kehadiran New Yamaha YZF-R25 jelang akhir tahun lalu membuat peta persaingan motor sport 250 cc kembali menggeliat.
Pemain di kelas ini sebelumnya sudah ada New Kawasaki Ninja 250 dan Honda CBR250RR.
Kami akan mengulas ketiganya dan membandingkan, mana paling unggul dari soal fitur, performa, teknologi dan harganya. Penasaran? Simak terus artikel ini sampai habis.
Desain
Ini soal selera, tapi ketiganya punya karakter yang berbeda-beda.
New Yamaha YZF-R25 punya wajah baru yang garis desainnya terinspirasi dari R-Series lainnya.
Wajahnya dihiasi sepasang lampu LED, dengan ram air yang mengarahkan aliran udara menuju radiator.
Bentuk fairing barunya diklaim lebih aerodinamis, dan membuatnya tampil kalem.
Motor ini juga mendapatkan kondom tangki baru yang membuatnya lebih nyaman dijepit kaki.
Selebihnya desain bodi tengah sampai belakang, enggak ada perubahan sama sekali.
Lanjut ke jagoan dari pabrikan sayap mengepak, CBR250RR memiliki desain yang paling sporty di antara kedua rivalnya.
Dengan garis bodinya yang tegas dan meruncing tajam dari depan ke belakang, menyiratkan ‘RR’ sebagai motor kencang.
Lengkap dengan headlamp LED yang tersembunyi ala Ducati Panigale dan ekor dengan ventilasi yang runcing.
Desain yang seperti ini pastinya bakal jadi favorit anak-anak muda.
(Baca Juga : Spidometer Yamaha New R25 Punya Bentuk Ala Moge, Simak Detailnya)
Terakhir New Kawasaki Ninja 250 yang punya desain gambot, yang memberi kesan big bike look.
Tampangnya pun sama dengan motor Kawasaki lain seperti Versys 1000 2019 atau Ninja ZX-6R 2019.
Buritannya pun keren, meruncing dengan bentuk lampu ala Ninja ZX-10R dan sudah LED.
Oiya, desain bodi serta dimensi New Ninja 250 ini sama dengan New Ninja 400, jadi kaya naik motor 400 cc tapi mesin 250 cc.
Fitur & Teknologi
Ketiga sportbike ini menggunakan LED sebagai sumber penerangan utama, begitu pula dengan stoplamp.
Tapi hanya CBR250RR yang lampu seinnya juga sudah LED, sedangkan dua rivalnya masih mengusung bohlam biasa.
Mengintip panel indikator, New YZF-R25 dan CBR250RR sudah full digital, sedangkan New Ninja 250 paduan digital dan analog.
Soal tampilan, gacoan Kawasaki dan Honda kompak usung negative display yang lebih jelas terlihat saat siang hari.
Informasi yang ditampilkan serupa, mulai dari speedo meter, takometer, gear indikator, odometer, trip meter, fuel meter, average fuel consumption, engine temperature, dan jam.
Pada New YZF-R25 dan CBR250RR juga terdapat shift light yang malah absen pada New Ninja 250. Namun, sebagai gantinya terdapat eco indicator dan fuel range.
New Ninja 250 juga turut mendapatkan opsi smart key dengan embel-embel KIPASS atau Kawasaki Inteligent Proximity Activation Start System untuk tipe SE model year 2019.
Throttle by wire yang cuma terdapat pada CBR250RR memungkinkan motor ini memiliki 3 riding mode yaitu Comfort, Sport, dan Sport+.
Ketiganya memberikan karakter tenaga yang berbeda, akibat bukaan katup di throttle body yang diatur ECU.
(Baca Juga : Kawasaki Kenalkan Ninja 250 2019, Ini Bedanya dengan Versi Sebelumnya)
Pada New Ninja 250 katup di throttle body ada 2 lapis, 1 yang digerakkan tali gas, 1 lagi oleh ECU. Tujuannya agar bukaan katup linear sehingga respon mesin lebih smooth.
Pada sektor peredam kejut, New YZF-R25 akhirnya mengadopsi suspensi depan tipe upside down berdiameter as 37 mm atau sama dengan CBR250RR, lengkap dengan setang jepit under yoke.
Sedangkan New Ninja 250 masih setia dengan suspensi teleskopik tapi berdiameter as 41 mm plus setang di atas segitiga.
Meskipun sama-sama mengusung suspensi belakang monosok, ketiganya memiliki konstruksi yang berbeda.
CBR250RR menggunakan Pro-Link, sedangkan New Ninja 250 Uni-trak. Hanya New YZF-R25 yang mengadopsi suspensi tanpa link atau disebut Monocross.
Selain itu, CBR250RR juga memiliki swing arm yang terbuat dari aluminium.
Pada pelek depan, New Ninja 250 boleh berbangga hati dengan pelek depan 3.00x17, sedangkan New YZF-R25 dan CBR250RR hanya 2.75x17, pelek tersebut dibalut ban 110/70-17.
Sedangkan pelek belakang, ketiganya memiliki lebar yang sama, 4.00x17 dengan ban 140/70-17.
Di sisi pengereman New Ninja 250 dan CBR250RR berbagi lebar cakram depan yang sama, 310 mm model gelombang, sedangkan New YZF-R25 298 mm.
Ketiga cakramnya tipe semi floating dan dijepit kaliper 2 piston.
Rem belakang hanya New Ninja 250 yang menggunakan kaliper 2 piston, sedangkan kedua rivalnya hanya 1 piston. Ketiganya juga sudah punya varian dengan rem ABS.
Urusan dapur pacu motor-motor ini kompak dengan mengusung konstruksi mesin yang sama, 2 silinder segaris DOHC 8 katup berpendingin cairan dengan injeksi bahan bakar.
New YZF-R25 memiliki diameter piston 60 mm dan stroke 44,1 mm dengan fitur forged piston dan DiASil cylinder.
CBR250RR punya diameter piston 62 mm dan stroke 41,4 mm, sedangkan New Ninja 250 62 mm dan stroke 41,2 mm.
Ketiganya menggunakan throttle body berdiameter 32 mm dan intake model downdraft.
Yang jadi pembeda, hanya New Ninja 250 yang mengadopsi fitur slipper & assist clutch layaknya big bike.
Cukup disayangkan fitur ini absen pada New YZF-R25 karena sang adik R15 memiliki fitur tersebut.
Maka jangan heran jika handel kopling Ninja paling enteng karena adanya fitur tersebut, terus New YZF-R25 kategori sedang dan paling berat CBR250RR.
Riding Position & Handling
3 motor sport ini punya tinggi jok yang beda-beda tipisss…
Paling tinggi New Ninja 250 795 mm, lalu CBR250RR 790 mm, kemudian New YZF-R25 jadi hanya 780 mm.
Soal setang, New Ninja 250 memiliki posisi setang yang paling tinggi karena di atas segitiga.
Berikutnya ada New YZF-R25 karena setang barunya ada di bawah segitiga namun tidak terlalu rendah. Nah yang paling rendah CBR250RR.
Kalau posisi footstep yang letaknya tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu mundur adalah New YZF-R25, sehingga posisi kaki tidak menekuk.
Lalu ada New Ninja 250 yang posisi footstep-nya sedikit tinggi dan terakhir CBR250RR karena posisi footstep-nya tinggi juga mundur, hampir sejajar dengan posisi duduk pengendara.
Hasilnya CBR250RR punya posisi berkendara yang paling racy, alias paling nunduk yang membuat pinggang dan punggung paling lekas pegal, karena setang yang rendah serta posisi footstep yang tinggi dan mundur.
(Baca Juga : Video Honda CBR250RR Yang Pakai Motif Helm Shoei Marc Marquez)
Sedangkan New YZF-R25 posisi berkendaranya sedikit lebih nyaman, karena setang agak tinggi namun posisi footstep rendah dan agak maju. Apalagi jok paling lebar dan empuk.
Nah kalau New Ninja 250 posisi setangnya paling tinggi, sehingga pundak dan pinggang paling aman.
Cuma karena setangnya terlalu menekuk ke belakang dan bawah, pergelangan tangan justru sakit jika berkendara lama. Dan joknya paling keras, jadi pantat cepat panas.
Ketiga motor ini punya karakter sok yang berbeda.
Untuk pengendara berbobot 57 kg sok depan upside down 37 mm CBR250RR terasa nyaman, karena empuk namun tetap stabil, sedangkan sok belakangnya menggunakan pro-link terasa agak keras.
Kalau New Ninja 250 sok depan teleskopik 41 mm-nya memang empuk, namun terasa kurang stabil untuk menikung kencang.
Sedang sok belakang bersistem uni-trak yang bertumpu di crankcase bantingannya paling terasa keras.
Untuk New YZF-R25 upside down 37 mm barunya terasa sedikit keras dibanding CBR250RR.
Bahkan dipakai sehari-hari selama pengetesan soknya hanya bermain sampai setengah dari total travel-nya.
Sok belakang monocross kali ini memang lebih keras dari sebelumnya, tapi redamannya masih yang paling empuk dibanding kedua rivalnya.
(Baca Juga : Masih Baru, New Kawasaki Ninja 250 Sudah Punya Komunitas Sendiri)
Meski karakter sok belakang ketiga motor ini berbeda-beda, tapi tidak perlu khawatir atau bingung memilih.
Karena ketiga sok belakang motor ini preload-nya bisa disetel. Hanya saja yang dilengkapi uni-trak dan pro-link pasti punya karakter yang lebih stabil.
Kalau dipakai sehari-hari yang memiliki handling stabil untuk meliak-liuk, tentu New YZF-R25 karena sok depan dan belakangnya punya tingkat kekerasan yang mirip.
Hasilnya lebih seimbang saat menahan guncangan, belum lagi catalyst knalpot ada di bawah mesin membuat center of gravity-nya lebih baik.
Kalau CBR250RR dan New Ninja 250 meski sok belakang lebih stabil, namun sok depannya terasa limbung ketika diajak berbelok cepat.
Apalagi New Ninja 250 yang punya fairing paling lebar tentu harus lebih berhati-hati ketika meliuk di kemacetan agar tidak menyenggol kendaraan lain.
Performa
Supaya lebih akurat, performa mesin diukur di atas mesin dyno Dynojet 250i yang sama yaitu milik Sportisi Motorsport yang berada di Jalan Tenggiri No.4 Rawamangun, Pulo Gadung, Jaktim.
Hasilnya CBR250RR yang dibekali mesin 249,7 cc berasio kompresi 11,5:1 punya hasil dyno yang paling tinggi pada mode Sport+ yaitu 31,03 dk di 13.170 rpm dan torsi 19,08 Nm di 9.680 rpm.
Berikutnya ditempati New Ninja 250 dengan mesin 249 cc berasio kompresi 11,6:1, yang mencatatkan tenaga maksimal 30,40 dk di 12.150 rpm dan torsi 19,36 Nm di 9.830 rpm.
Terakhir New YZF-R25 yang menggunakan mesin 249,3 cc dengan rasio kompresi 11,6:1, yang menghasilkan tenaga 28,86 dk pada 10.600 rpm dan torsi 19,37 Nm pada 10.110 rpm.
Meski New YZF-R25 punya tenaga paling kecil, tapi dengan stroke lebih panjang jadi punya karakter torsi yang lebih baik sejak putaran rendah.
Makanya jika dipakai sehari-hari dengan kondisi stop and go motor ini cukup responsif.
Sedangkan New Ninja 250 karena throttle body-nya dilengkapi 2 valve membuat respon bukaan gas terasa smooth cenderung lamban.
Jadi meskipun bukaan gas dibuka mendadak tapi valve yang diatur oleh ECU untuk membuka secara halus.
Meski begitu kopling New Ninja 250 paling ringan karena dilengkapi assist & slipper clutch, yang juga menjaga momen deselerasi agar tidak membuat roda belakang mengunci.
(Baca Juga : Honda Resmi Rilis Warna Baru CBR250RR, Tricolor Mirip CBR 1000 Nih)
Kalau CBR250RR punya grafik dyno yang paling linear, dengan kata lain saluran tenaganya konsisten tidak naik-turun dan limiter paling tinggi sampai 14.100 rpm.
Uniknya grafik CBR250RR di 6.500 rpm sampai 8.500 rpm jadi yang paling rendah tapi tiba-tiba setelah 8.500 rpm langsung naik kembali.
Dan enaknya ada riding mode, bisa fleksibel menyesuaikan kemampuan rider dan kondisi jalan.
Pengetesan lainnya menggunakan Racelogic untuk mengukur akselerasi.
Dari seluruh parameter dimenangkan oleh CBR250RR, sesuai data dyno karena mesinnya punya tenaga paling buas.
Berikutnya diikuti New Ninja 250 lalu New YZF-R25 yang hanya terpaut tipis nol koma sekian detik saja dari New Ninja 250.
Top speed pun demikian urutannya, CBR250RR dapat 179 km/jam, New Ninja 250 174 km/jam dan New R25 172 km/jam. Data lengkapnya bisa lihat tabel.
New Ninja 250 | CBR250RR | New YZF-R25 | |
0-60 km/jam | 2,9 detik | 2,8 detik | 3 detik |
0-80 km/jam | 4,6 detik | 4,2 detik | 4,8 detik |
0-100 km/jam | 6,7 detik | 6,2 detik | 7,2 detik |
0-100 m | 6,3 detik | 6,1 detik | 6,4 detik |
0-201 m | 9,6 detik | 9,3 detik | 9,8 detik |
0-402 m | 15,1 detik | 14,7 detik | 15,6 detik |
Konsumsi Bahan Bakar
Setelah beradu handling, riding position, sampai adu performa, giliran konsumsi bensin juga diadu.
Ketiga motor diberi minum bensin RON 92, lalu diajak jalan dengan karakter berkendara beragam.
Akhirnya yang mendapat predikat paling efisien adalah New Ninja 250 yang menghasilkan konsumsi bensin 25,5 km/liter.
Ya salah satunya tentu berkat bantuan dual valve di throttle body-nya membuat konsumsi bensin lebih efisien.
Berikutnya ada New YZF-R25 dengan catatan konsumsi bensin 24,8 km/liter disusul CBR250RR yang hanya mencatatkan 24 km/liter saja.
Sudah kodratnya memang, semakin besar tenaga semakin boros juga konsumsi bensinnya nih!
Harga
Urusan harga, New YZF-R25 menjadi yang paling terjangkau di antara ketiganya.
Dengan banderol mulai dari Rp 58,6 juta untuk varian standar dan versi ABS harganya Rp 64,6 juta, disajikan dengan tiga pilihan warna, Matte Black, Mattle Red, dan Racing Blue.
Sedangkan versi Movistar dipasarkan seharga Rp 58,950 juga OTR Jakarta.
Honda CBR250RR tipe standar dengan warna Black Freedom merupakan varian termurah berbanderol Rp 59,9 juta.
Sedangkan warna Bravery Mat Red dan Mat Gunpowder Black Metallic dipasarkan Rp 64,725 juta untuk versi standar dan Rp 70,725 juta pada versi ABS.
Kemudian untuk varian Honda Racing Red versi standar dibanderol Rp 65,325 juta dan versi ABS Rp 71,325 juta.
New Ninja 250 memiliki varian paling banyak dan terbagi dalam 4 harga, versi standar dengan tiga pilihan warna, Lime Green, Passion Red, dan Metallic Spark Black dibanderol seharga Rp 61,9 juta.
Kemudian ada seri Special Edition MDP (Magnetic Design Paint) seharga Rp 66,9 juta. Untuk versi ABS SE dengan livery KRT Rp 74,1 juta dan terakhir ada ABS SE MDP Rp 74,6 juta. OTR Jadetabekser.
Kesimpulan
Nyatanya generasi kedua dari New YZF-R25 dari segi performa belum dapat mengalahkan CBR250RR karena mesinnya memang tak ada perubahan, namun masih berbeda tipis dengan New Kawasaki Ninja 250.
Meski begitu New YZF-R25 masih punya harga yang paling murah di antara kedua rivalnya. Dan kenyamana di atas kedua rivalnya.
New Ninja 250 unggul dari segi efisiensi bahan bakar ditambah adanya fitur keyless yang baru pertama kali ada di Indonesia untuk kelas 250 cc.
Selain performa, CBR250RR juga juara dari fitur seperti lampu full LED juga penggunaan throttle by wire dengan 3 riding mode.