Blak-blakan Teddy Hartono: Bisnis Aksesori Motor Hingga Dirikan TDR

Rizky Septian - Senin, 14 Januari 2019 | 17:10 WIB

Teddy Hartono Tanuwijaja, CEO TDR (Rizky Septian - )

GridOto.com - Siapa tak kenal TDR? Brand satu ini telah memiliki tempat tersendiri di hati pencinta otomotif Tanah Air.

Berbagai produk, mulai dari power system hingga maintenance, disediakan oleh brand yang dinaungi Mitra 2000 ini untuk meningkatkan performa sepeda motor.

Lalu, seperti apa asal-usul brand yang telah dikenal luas ini?

Menurut Teddy Hartono, CEO TDR, ia tergerak untuk menyediakan part-part peningkat performa motor diawali oleh banyaknya permintaan yang datang kepadanya.

(Baca Juga : Blak-blakan Presdir Makko Group: Kiat Sukses Membangun Bisnis di Industri Aftermarket Tanah Air)

Sekitar tahun 1998-1999, ketika Teddy sedang menggeluti bisnis aksesori motor, pelanggannya kerap menanyakan ketersedian part untuk meng-upgrade performa motornya.

“Saat itu, banyak orang ingin memodifikasi motornya. Mereka meminta saya untuk menyediakan upgrade parts yang lebih bagus dan nyaman daripada versi orisinalnya,” buka Teddy saat dikunjungi GridOto.com di TDR Center, yang terletak di bilangan Rawa Terate, Jakarta Timur (10/1/2019).

Agus Salim / GridOto.com
Teddy Hartono ketika diwawancarai

“Seiring berjalannya waktu dan terbukanya kesempatan, pada tahun 2001 saya berangkat ke Thailand untuk melakukan riset mengenai upgrade parts ini. Di sana saya bertemu rekan yang nantinya bersama saya mendirikan TDR,” lanjutnya.

Tak berhenti di Thailand, Teddy terus melakukan risetnya di Indonesia.

(Baca Juga : Blak-blakan Kwet Min: PT Fokus Inti Audiotama Dukung Audio ber-SNI)

Ia dan rekannya bekerjasama dengan sejumlah tim balap 2-tak, salah satunya yang dinaungi oleh Hendriansyah, juara road race nasional.

“Ternyata dari sana, mereka butuh banyak hal. Dari situlah kami melakukan development besar-besaran,” ujar Teddy.

“Dalam tempo 1 tahun itu, kami berhasil mengembangkan sokbreker untuk Suzuki RG Sport. Jadi, bisa dikatakan, awal TDR terbentuk ialah pada tahun 2003,” lanjutnya.

Memasuki tahun 2004, Teddy bersama rekannya yang berasal dari Thailand yang kini telah di bawah bendera TDR, mulai merambah risetnya ke segmen motor 4-tak.

(Baca Juga : Blak-blakan Armando Lung: BAF Biayai Motor Bekas untuk Hidupkan Perputaran Penjualan )

Pada tahun 2004 itu pula, TDR menetap di markas research and development-nya (R&D), yang berada di kawasan Lodan, Jakarta Utara, hingga sekarang.

Memperluas jangkaunnya, pada tahun 2008 TDR mulai merambah pasar di kawasan Asia Tenggara.

“Kemudian tahun 2012, kami mulai masuk ke bidang manufaktur, seperti pelek. Hingga kini, selain di Tanah Air, produk-produk TDR telah dikenal di Thailand, Malaysia, Filipina dan Vietnam,” pungkas Teddy.