Ini Komentar Juri 'Bule' di Suryanation Motorland Soal Motor Custom Indonesia

Adi Wira Bhre Anggono - Senin, 1 Oktober 2018 | 22:00 WIB

Mirko Perugini dari Gallery Motorcycles (Italia) (Adi Wira Bhre Anggono - )

Dalam sesi konferensi pers pada Minggu (30/9) kemarin, mereka berdua memberikan komentarnya mengenai kustom kultur di Indonesia khususnya para peserta kontestan seri Surabaya.

Otomotifnet/Antonius Yuliyanto
Suryanation Motorland 2018 masuk final yang berlangsung di Surabaya

“Hasil kerja para builder Indonesia itu bersih, dan lebih bervariasi dibanding builder Jepang,” ujar Rad.

(Baca juga: Yamaha XS650 Garapan Wong Ndeso Siap Berangkat ke Jerman)

Senada dengan Rad, Mirko pun juga punya argumen positif terhadap pelaku motor kustom di Suryanation Motorland Surabaya.

“Dari apa yang saya lihat di event ini, kualitas dari motor di sini sangat bagus, termasuk motor (Iconic Bike) yang akan di bawa ke Jerman. Saya yakin motor tersebut akan memberikan kesan yang baik di sana,” ungkap Mirko ke awak media.

Iconic bike pada Suryanation Motorland tahun ini yang berjuluk ‘Tosan Adji’ dengan basis Harley-Davidson WL 1947 nantinya akan diikutkan pada ajang Custombike-Show di Jerman.

“Motor ini bergaya Eropa, tapi selain bergaya Eropa juga menunjukkkan identitas Indonesia-nya,” kata Rad Yamamoto.

GridOto.com/Bhre
Andhika Pratama dan Lutfi Ardika bersama Iconic bike Suryanation Motorland 2018

(Baca juga: Iconic Bike Suryanation Motorland 2018, Pakai Mesin Tahun 1947 Plus Rangka Full Stainless Steel)

“Motor ini sudah dibuat dengan detail kriteria yang ditentukan oleh juri, dan tak akan mengecewakan saat akan dibawa ke Jerman nanti. Icon bike ini sudah perfect dan tak perlu lagi diperbaiki,” timpal Mirko.

Saat ditanya mengenai kekurangan builder Indonesia, ternyata mereka juga punya pandangan yang berbeda.

“Saya tidak melihat kelemahan pada event ini, motor-motor yang mereka perlihatakan sudah bagus. Yang paling menarik adalah mereka mampu membawa salah satu motor untuk representasi dari Indonesia untuk keluar (negeri),” ujar Mirko.

“tidak ada poin minus, tapi kalau bisa agar lebih baik memperhatikan detail-detailnya. Jadi apabila para builder sudah memperhatikan hal itu maka bisa masuk ke tingkat dunia.,” tutur Yamamoto-san.

Wah keren ya, builder profesional dari luar negeri aja udah mau mengakui karya bangsa kita lho!