Selain Seamless Gearbox, Ini Dua Fitur yang Bikin Pindah Gigi di MotoGP Mulus dan Cepat Banget

Radityo Kuswihatmo - Sabtu, 15 September 2018 | 07:00 WIB

Selain Seamless gearbox, ada dua sistem di MotoGP yang membuat perpindahan gir makin halus (Radityo Kuswihatmo - )

Di ECU MotoGP ada fitur engine brake mapping ini, tak percaya? Biasanya di pit board Valentino Rossi ada kode BRK yang merupakan kode untuk engine braking map ini.

Engine braking map akan aktif saat sensor mendeteksi gas sudah dilepaskan, ECU akan langsung menyesuaikan mapping.

Tapi tak sesederhana itu, karena penyesuaian mapping ini juga memperhitungkan data dari tekanan ban belakang, suspensi, dan kemiringan motor.

Setelah pembalap menarik gas, mapping ini mati, dan dilanjutkan oleh kinerja ECU kedua, anti-jerk system.

(BACA JUGA: Sistem Anti-Jerk di MotoGP, Peranti Pencegah Jatuh Ketika Tancap Gas di Tikungan)

Teknologi anti-jerk yang berkaitan dengan ECU ini jika dibahasakan menjadi anti-hentakan.

Ketika pembalap menarik throttle lagi setelah melambat, sprockets atau gir rantai perlu diaktifkan kembali untuk mendorong motor maju setelah sesaat tidak mendapatkan tenaga dari mesin.

Sedangkan rantai dan sistem transmisi tidak sepenuhnya kaku, melainkan sedikit fleksibel.

Nah, di saat itu terjadi entakan, terutama semakin terlihat karena torsi motor MotoGP yang sangat besar.

(BACA JUGA: 7 Sensor yang Wajib Ada di Motor MotoGP)

Saat pembalap memulai akselerasi, sensor yang terkait dengan sistem anti-jerk ini melihat tiga hal.

Yakni, seberapa banyak gas yang digunakan pembalap, kecepatan dari putaran ban belakang, dan juga performa mesin.

Jika mendadak terdeteksi lonjakan yang mungkin menimbulkan hentakan, sistem otomatis menyesuaikan torsi hingga tingkat tertentu, bahkan terkadang hingga 100%.

Dua hal ini membuat perpindahan gir saat berada di tikungan semakin mulus lagi.