Biodiesel B20, Ulasan Lengkap Tentang Asal-Usul dan Pembuatannya

Radityo Herdianto - Rabu, 12 September 2018 | 08:00 WIB

Biodiesel B20 (Radityo Herdianto - )

Namun, setelah Rudolf Diesel wafat pada 1913 yang menjadi sumber tenaga utama mesin diesel berasal dari proses destilasi minyak bumi (petroleum diesel atau petrodiesel).

Akibatnya mesin diesel yang dikembangkan kemudian tidak bisa lagi menggunakan minyak nabati sebagai bahan bakarnya.

Ini karena viskositas minyak nabati terlalu tinggi sehingga menyulitkan proses pembakaran.

(BACA JUGA: Biodiesel, Ini Asal Mula dan Penemunya)

Masalah ini baru terpecahkan oleh ilmuan Belgia bernama G. Chavanne pada 1937.

Ia menemukan teknik transesterifikasi (transesterfication) antara trigliserida (penyusun utama minyak nabati) dan methanol dengan bantuan katalis basa.

Reaksi tersebut menghasilkan metil ester dan gliserol yang dipakai sebagai bahan baku pembuatan biodiesel.

Metil ester inilah yang dipakai sebagai bahan baku pembuatan biodiesel saat ini karena sifat fisik atau molekulnya mirip dengan petroleum diesel.

Namun, baru pada dekade 1980-an riset biodiesel makin intens antara lain akibat isu lingkungan dan krisis energi (embargo dan meroketnya harga minyak bumi pada 1970-an).

Istilah biodiesel pun baru muncul atau mulai digunakan pada 1984.

(BACA JUGA: Biodiesel B20, Waspada Dampaknya Pada Komponen Ini!)

Industri biodiesel mulai berkembang pesat di Eropa dan Amerika Serikat pada 1990-an dengan ditandai munculnya berbagai pabrik pengolahan biodiesel.

Para pabrikan pembuat mobil pun mulai merancang mesin-mesin diesel yang kompatibel dengan penggunaan biodiesel.

Demikian artikel Biodiesel B20, Ulasan Lengkap Tentang Asal-Usul dan Pembuatannya dari GridOto.com.